Benghazi/Ras Lanuf, Libya (ANTARA News/Reuters) - Pesawat-pesawat tempur Libya melancarkan serangan udara terhadap pasukan pemberontak di timur, Selasa sementara kedua pihak berhadapan di satu garis depan baru dekat terminal-terminal ekspor minyak penting.

Medan tempur berubah dalam serangan dan kontra serangan antara tentara pemberontak berasal dari relawan-relawan muda dan pembelot melawan pasukan Libya di satu zona penyangga gurun tandus dan semak belukar antara wilayah timur dan barat.

Pemberontak Libya menolak isyarat-isyarat seorang wakil Muamar Gaddafi untuk merundingkan kepergiannya sementara cengkeram kekuasaannya semakin keras mendapat tantangan.

Ada tiga serangan udara dekat posisi-posisi pemberontak di pinggiran terminal minyak Ras Lanuf, Selasa menyusul serangan-serangan serupa pada hari sebelumnya. Tidaka ada laporan mengenai korban.

"Saya mengonfirasikan bahwa kami menerima kontak dari seorang wakil Gaddafi yang berusaha merundingkan kepergian Gaddafi. Kami menolak ini," kata seorang pejabat media Dewan Nasional Libya pemberontak, Mustafa Gheriani kepada Reuters dan menambahkan:

"Kami tidak akan berunding dengan seorang yang menumpahkan darah rakyat Libya dan terus melakukan hal itu, Mengapa kami mempercayai orang jahat itu sekarang?" kata Gheriani dari dewan yang berpangkalan di kota terbesar kedua Libya Benghazi.

Dalam satu pidato keras dan menantang, Gaddafi bersumpah akan terus berperang dan mengemukakan kepada para pendukungya ia tidak akan meninggalkan Libya dan tidak mengakhiri kekuasaan 41 tahunnya.

Stasiun televisi Al Jazeera mengatakan pemerintah Libya membantah melakukan perundingan dengan pemberontak.

Putra Gaddafi, Saadi mengemukakan kepada televisi berbahasa Arab itu bahwa jika pemimpin itu tunduk pada tekanan internasional dan meninggalkan Libya maka akan terjadi perang saudara.

Saadi mengatakan bahwa jika Gaddafi melepaskan kendali kekuatan penuh angkatan bersejatanya ini juga dapat mendorong Libya dalam perang saudara karena perpecahan suku dan sementara militer terbatas menjaga "lokasi-lokasi strategis" dan terhadap ancaman-ancaman asing.

Pemberontak mengatakan pasukan pemerintah telah mengerahkan tank-tank mereka dekat kota Bin Jawad sementara pemberontak mundur ke kota minyak Ras Lanuf dan membangun satu pos pemeriksaan garis depan.

Kedua kota itu terletak sekitar 60km dari jalan pantai yang strategis di sepanjang Laut Mediterania yang menuju pangkalan Gaddafi, Tripoli.

Para saksi mata mengatakan ada satu serangan udara sekitar pukul 11:00 waktu setempat dekat satu daerah permukiman Ras Lanuf. Seorang saksi mata Reuters melihat satu lubang berdiameter tiga meter di pinggir satu jalan dekat pos pemeriksaan pemberontak.

Serangan udara juga dilaporkan awal hari ini.

Pemberontak menembaki pesawat itu dan meneriakkan yel-yel anti-Gaddafi.

Ratusan orang tewas dalam pemberontakan yang meletus pertengahan Februari dan beberapa negara mendorong diberlakukan zona larangan terbang yang akan membuat pesawat-pesawat tempur dan helikopter-helikopter Gaddafi tidak bisa beroperasi dan mematikan kekuasaannya atas wilayah negara itu.

Sumber di perusahaan minyak mengatakan, Senin bahwa pelabuhan-pelabuhan Ras Lanuf dan Brega tidak beroperasi karena kegiatan militer di sekitarnya.

Banyak pemberontak tidak memiliki senjata. Mereka tidak memiliki pesawat tempur untuk mendukung gerakan dan sebagian besar mengandalkan senapan-senapan mesin dan granat-granat berpelontar roket.(*)

(Uu.H-RN/B002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011