Kairo (ANTARA News) - Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat beranggotakan enam orang saat ini melakukan kunjungan ke Sudan dalam upaya mempererat hubungan bilateral kedua negara.

Delegasi DPR yang dipimpin oleh Anis Matta dari Fraksi PKS beranggotakan Agus Poernomo dan Fahri Hamzah (PKS), Imran Muchtar dan Muhammad Baghowi (PD), Paskalis Kossay (PG), dan Manuel Kaisiepo (PDIP), kata siaran pers KBRI Khartoum yang diterima ANTARA di Kairo, Selasa malam.

Lawatan anggota DPR ke Sudan itu berlangsung selama lima hari mulai 6-10 Maret 2011, dengan agenda utama pertemuan dengan anggota parlemen setempat dan beberapa menteri terkait.

Duta Besar RI untuk Sudan, Dr. Sujatmiko dalam sambutannya pada pertemuan antara delegasi DPR dan masyarakat Indonesia di KBRI Khartoum mengaharapkan kunjungan delegasi DPR itu dapat memberikan dampak yang lebih kongkrit bagi peningkatan hubungan bilateral Indonesia-Sudan.

Dalam pertemuan yang dihadiri lebih dari 100 orang dan sebagian besar mahasiswa itu, Anis Matta memaparkan bahwa setelah kunjungan  tersebut  pihaknya akan membuat surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menlu Marty Natalegawa mengenai hasil kunjungan, sekaligus memberikan masukan mengenai kondisi di Sudan, termasuk terkait masalah yang dihadapi mahasiswa.

Pernyataan Anis itu sebagai tanggapan atas keluhan beberapa kalangan mahasiswa mengenai mahalnya biaya kuliah dan biaya hidup di Sudan.

Suhendi, seorang mahasiswa kandidat doktor mengungkapkan, sebagian mahasiswa mendapat bantuan dari pemerintah daerah asal mereka seperti Aceh dan Riau, sedangkan untuk provinsi lainnya, jarang sekali mendapat bantuan bagi mahasiswanya di Sudan.

Menanggapi keluhan itu, Anis mengatakan,"Kami akan mengirimkan surat yang ditandatangani oleh kami berenam kepada Gubernur-gubernur di Indonesia agar masing-masing memberikan bantuan dana kepada mahasiswanya di sini."

Ibarat gayung bersambut, seorang mahasiswi asal Sumatera Utara langsung membuat proposal permohonan bantuan kepada Gubernur Sumatera Utara. "Mudah-mudahan permohonan saya bisa dikabulkan," katanya disambut tepuk tangan.
(M043/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011