Jakarta ((ANTARA News) - Demi terciptanya pasar modal dalam negeri yang transparan, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meluncurkan Kartu Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) ini dapat mendorong penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada perusahan efek (PE).

"Perusahaan ditutuntut untuk melakukan prinsip transparansi. Dengan adanya kartu AKSes ini investor dapat menilai PE mana yang mencerminkan nilai GCG," kata Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan Usaha KSEI, Syafruddin, dalam sosialisai kartu AKSes di Solo, Rabu.

Ia mengemukakan, kartu AKSes menunjukkan otoritas bursa menunjukkan komitmennya dalam memberikan perlindungan dan transparansi bagi para investor.

Selain itu, ia mengemukakan optimistis investor pasar modal pada Februari 2012 telah sepenuhnya menggunakan kartu AKSes. Hal itu terlihat dari kemajuan yang telah dicapai sepanjang diterbitkannya kartu AKSes.

Ia mengatakan, sebelumnya pengguna kartu AKSes hanya men-capai angka 13 ribu. Perlahan tapi pasti, dengan menggencarkan sosialisasi dan road show pada sejumlah daerah di seluruh tanah air, angka itu mengalami pertumbuhan secara signifikan. Tercatat hingga saat ini pengguna kartu AkSes tercatat 60.000 orang.

"Dengan begitu, jumlah kepemilikan kartu AkSes 100 persen bukan soal yang mustahil. Itu penting, agar kejadian dan peristiwa yang mendera industri pasar modal, seperti kasus Sarijaya tidak terulang kembali. Ini menjadi tujuan akhir yang kita inginkan, agar pasar modal terus tumbuh dengan dukungan masyarakat secara luas," katanya.

Ia mengatakan, kartu AKSes semakin lengkap dengan adanya pemisahan rekening dana milik nasabah dan perusahaan efek, sehingga investor akan semakin mudah mengecek portofolio investasinya.

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), menurut dia, telah menyempurnakan peraturan Nomor V.D.3 terkait kewajiban pemisahan rekening dana milik masing-masing nasabah dengan rekening dengan rekening dana milik perusahaan efek.

Dengan AKSes, kata Syafruddin, nantinya di setiap transaksi, perusahaan sekuritas wajib mencantumkan identitas si penjual atau pembeli saham. Dengan demikian, menurut dia, akan diketahui lebih cepat identitas si pembeli dan penjual.

Seiring berkembangnya teknologi di dunia termasuk Indonesia, KSEI juga berencana akan membuat aplikasi data perdagangan di dalam telepon genggam jenis BlackBerry serta iPad.

"Dengan nantinya tercipta aplikasi itu akan menambah kemudahan investor untuk memonitoring portofolionya. Jadi investor akan lebih merasa aman lagi karena portofolio investor dalam genggaman," kata Syafruddin.

Rencananya, lanjut dia, aplikasi untuk BlackBerry dan iPad ini akan diluncurkan pada April 2011, dan diharapkan  dapat memicu investor untuk meningkatkan transaksi sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Dengan mudahnya investor memantau portofolionya, maka investor akan terpicu bertransaksi di pasar modal," ujarnya.

Ia menambahkan, sejak diluncurkannya kartu AKSes ini pada 2010 risiko penyimpangan atau penyelewengan dana nasabah sudah terminimalisir dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"KSEI juga mulai mempersiapkan pemisahan rekening dana setelah meluncurkan kartu AKSes untuk memantau portofolio efek investor. Dengan penerapan pemisahan rekening dana, investor pasar modal tidak hanya dapat melihat mutasi portofolio efek miliknya, tetapi juga dapat memantau keberadaan dan pergerakkan dana milikinya yang dikelola perusahaan efek (PE)," katanya.

Pengamat pasar modal, Haryajid Ramelan, menganalogikan, bahwa kartu AKSes bisa disebut juga sebagai kartu sehat investor.

"Kita dapat mengecek kondisi investasi kita, bila ada keganjilan maka investor dapat dengan cepat mengganti porfolionya yang tidak sehat," katanya.

Ia mengatakan, kartu AKSes merupakan hak setiap investor agar dapat langsung melihat saham yang dimilikinya secara online sebagai perwujudan transparansi kegiatan pasar modal tanpa dipungut biaya.

"Semua investor yang telah dibukakan subrekening efek di KSEI berhak mendapat akses atas fasilitas AKSes KSEI melalui perusahaan efek atau bank kustodian dimana investor terdaftar sebagai nasabah," ujarnya.
(T.KR-ZMF/B012)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011