Jakarta (ANTARA News) - Kurs Rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta pada Kamis sore menguat sebesar 5 poin ke posisi Rp8.775 dibanding sebelumnya yang sebesar Rp8.780.

Praktisi pasar uang dari Bank Saudara, Rully Nova di Jakarta, Kamis mengatakan, semenjak Bank Indonesia (BI) menaikkan acuan suku bunga (BI rate) ke level 6,75 persen, pergerakan rupiah terus menguat hingga menembus level resistance (batas atas) di level Rp8.780.

"Pergerakan terangkatnya rupiah hingga saat ini, masih dipicu dari BI rate yang naik," ujarnya.

Ia mengatakan, dengan naiknya BI rate sebesar 25 bps ke level 6,75 persen membuat imbal hasil (return) yang diperoleh pelaku pasar bertambah lebar.

"Imbal hasil yang didapat pelaku pasar melebar setelah BI menaikkan BI rate," katanya.

Selain itu, ia menambahkan, ekspektasi pertumbuhan fundamental pada 2011 sebesar 6,5 persen atau naik dibanding pertumbuhan pada tahun sebelumnya menjadi salah satu katalisator terangkatnya mata uang dalam negeri ini.

"Selain BI rate, sentimen positif tumbuhnya fundamental ekonomi yang diekspektasikan naik melebihi 2010 menambah indeks bergerak terus menguat," kata dia.

Ia mengatakan, inflasi yang terkendali menambah sentimen positif pada pergerakkan mata uang lokal terhadap mata uang asing terutama mata uang dolar AS.

"Hal-hal seperti BI rate naik, fundamental ekonomi dalam negeri yang tumbuh, dan inflasi yang terjaga masih menjadi sentimen positif Rupiah," ujar dia.

Namun, Lanjut Ruly, secara tehnikal mata uang rupiah rawan pada aksi ambil untug (profit taking) setelah menguat tinggi.

"Pergerakan saat ini sedikit melambat, jika belum ada sentimen positif yang lebih kuat sedikit demi sedikit rupiah akan melemah kendati masih dalam kisaran sempit," katanya.

Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah hari ini bergerak naik keposisi Rp8.774 dibanding sebelumnya Rp8.784.
(ANT)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011