Jakarta (ANTARA News) - Prestasi baru ditorehkan tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sebagai rumah sakit pertama di Indonesia yang berhasil melakukan transplantasi hati.

Dalam acara serah terima dua pasien transplantasi hati pertama di RSCM, Jakarta, Kamis, Direktur RSCM Prof Dr dr Akmal Taher SpU (K) mengungkapkan sukses yang diraih Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr. Cipto Mangunkusumo itu adalah hasil kerja sama dengan tim dari Hepatobiliary and Pancreatic Disease, First Affiliated Hospital, Zhejiang University School of Medicine Hangzhou, China yang dipimpin oleh Profesor Shu-Sen Zheng.

"Ini sekaligus mengindikasikan berhasilnya transfer ilmu pengetahuan transplantasi hati dalam dunia kedokteran di Indoensia, sehingga beberapa waktu ke depan layanan ini sudah dapat sepenuhnya dilakukan oleh tenaga medis di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo," ujarnya.

Transplantasi hati dilakukan terhadap dua pasien yaitu karyawan PT Telkom Indonesia Abdul Mukri (44) dengan diagnosa hepatitis akut dan Aulia Apriansyah (6) dengan kasus dan tindakan serupa rujukan dari Dinas Kesehatan TNI AL .

Abdul Mukri menerima donor dari putrinya Annisa Azahra (18) sementara Aulia menerima donor dari sang Ayah, Ariyanto, seorang anggota TNI AL.

Tim dokter yang terdiri atas 34 dokter menyatakan operasi tersebut berhasil setelah menjalankan rangkaian observasi, evaluasi, operasi transplantasi dan pemulihan.

Abdul Mukri disebut Akmal menerima transplantasi hati pada 13 Desember 2010 sementara operasi Aulia dilakukan tanggal 15 Desember 2010.

Ketua tim dokter RSCM Dr Sastiono SpB SpBA mengatakan proses transplantasi hampir tidak menemui kendala berarti dan hambatan hanya ditemui dalam mencari donor untuk transplantasi.

"Saat ini belum banyak masyarakat yang bersedia mendonorkan hatinya, ini disebabkan masih minimnya informasi yang tersosialisasikan di tengah masyarakat mengenai donor hati ini," ujarnya.

Ia menyebutkan, donor hati berbeda dengan donor ginjal atau donor mata dan lebih mirip ke donor darah karena organ hati setelah dicangkokkan dapat kembali seperti semula karena memiliki kemampuan autotomy.(*)

(T.A043/N002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011