Hanoi (ANTARA News) - Semua 10.000 pekerja Vietnam telah meloloskan diri dari kerusuhan politik di Libya, media resmi melaporkan, Kamis.

Sepuluh penerbangan khusus terakhir dengan bendera perusahaan pengangkutan Vietnam Airlines telah mendarat di Hanoi Rabu dengan lebih dari 200 pekerja, kata Vietnam News.

Menteri Perburuhan Nguyen Thi Kim Ngan seperti dikutip mengatakan bahwa 8.728 pekerja telah pulang, sementara lebih dari 1.000 masih dalam perjalanan melalui laut dan lebih dari 350 pekerja yang lain melakukan perjalanan dengan cara lainnya.

Pekerja-pekerja pertama yang mencapai Vietnam akhir bulan lalu mengatakan pada media setempat bahwa mereka mendengar tembakan dan mengkhawatirkan mungkin mereka tak bisa melarikan diri.

Seorang pejabat kedutaan besar Vietnam di Libya menuturkan para pekerja itu kekurangan makanan dan air, dan menjanjikan "semua cara" untuk mengeluarkan mereka.

Puluhan ribu warga Asia lainnya juga bekerja di negara itu, yang pemimpinnya, Muamar Gaddafi, telah menggunakan serangan udara dan daya tembak lainnya dalam upaya untuk menghancurkan demonstrasi antipemerintah yang meletus pada pertengahan Februari lalu.

Jumlah orang yang telah melarikan diri dari kekerasan di Libya sejak bulan lalu telah melewati 215.000 orang, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), tapi sebagian besar telah dievakuasi atau meninggalkan daerah perbatasan. (S008/M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011