Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi membantah pemberitaan di dua media cetak Australia, "The Age" dan "Sydney Morning Herald", yang bersumber dari wikileaks yang menyebutkan dirinya mengintervensi hakim dalam kasus sengketa kepemimpinan di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Usai menunaikan Shalat Jumat di masjid lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta, Sudi mengatakan, ia tidak pernah mengintervensi satu pun kasus hukum.

"Naudzubillah Mindzalik, tidak pernah saya menelepon hakim apalagi pengadilan. Sampai sekarang pun saya tidak pernah mengintervensi yang namanya kasus hukum, jadi itu tidak benar," katanya, menegaskan.

Dokumen wikileaks yang merupakan korespondensi nota diplomasi antara Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dan Washington, dirilis oleh dua media cetak di Australia menyebutkan Sudi Silalahi sebagai "tangan kanan" Presiden Yudhoyono untuk mengintervensi kasus sengketa kepemimpinan PKB di pengadilan.

Sudi disebutkan mengintimidasi salah satu hakim pada kasus yang berlangsung pada 2006 itu, dengan mengatakan apabila hakim memenangkan kubu mantan Presiden Abdurrahman Wahid maka sama artinya dengan membantu menggulingkan pemerintah.

Sudi mengatakan, semua berita bersumber Wikileaks yang dimuat The Age dan Sydney Morning Herald itu betul-betul kebohongan dan bahkan cenderung menghina.

"Yang jelas, semua pemberitaan yang disampaikan itu tidak mengandung kebenaran sama sekali dan itu berita-berita yang dikirim ke Washington tanpa dianalisis, tapi langsung dijadikan berita bahkan bahan gunjingan. Jadi sangat kita sesalkan terutama yang dikatakan ibu negara itu broker. Itu luar biasa. Itu benar-benar menghina," tuturnya.

Presiden dan Ani Yudhoyono, menurut Sudi, langsung mengelus dada setelah mendengar dan membaca berita tersebut. Ani Yudhoyono, lanjut dia, merasa sangat terpukul dan bahkan menangis setelah mengetahui isi berita tersebut.

"Mengelus dada, mengurut dada. Jelas, ibu negara terus terang menangis," ujarnya.

Presiden Yudhoyono tidak terlihat pada saat Shalat Jumat di Masjid Istana Kepresidenan. Menurut Sudi, kondisi Kepala Negara sedang tidak sehat dan pada Jumat sore akan beristirahat di kediamannya Puri Cikeas Indah, Bogor.

"Beliau kurang `fit`. Jadi saya kira kita harus pahami karena bagaimana kegiatan yang luar biasa yang tidak ada istirahatnya, libur pun kita bekerja," demikian Sudi.
(D013*F008)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011