Tokyo (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Tohoku Electric Power Co Minggu mengatakan bahwa radiasi meningkat menjadi 21 mikro sievert, sekitar 400 kali lebih tinggi dari tingkat normal di PLTN Onagawa di prefektur Miyagi.

Pemakaian listrik menyebabkan kenaikan tajam radiasi untuk zat radioaktif yang mengambang dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima No.1.

Pemerintah Jepang pada Minggu mencatat peringkat PLTN Fukushima No.1 pada tingkat 4 di skala internasional dari nol sampai tujuh, sebagai tanda bahwa risiko radiasi yang meningkat di Jepang.

Dua zat radioaktif, cesium dan radioaktif iodine, telah terdeteksi di dekat reaktor No.1 pada tanaman, di mana radiasi meningkat menjadi 882 Sievert mikro, dibandingkan dengan batas legal 500, menurut Tokyo Electric Power Co (TEPOC), operator dan pemilik PLTN Fukushima.

Pemerintah prefektur Fukushima mengatakan pada Minggu bahwa lebih dari 19 orang ditemukan telah terkena radioaktif, selain tiga kasus yang paparannya direkam Sabtu.

Di Prefektur Ibaraki, tetangganya, monitor radioaktif telah didirikan dan namun tidak ada bacaan abnormal diperoleh selama ini.

Pada hari sebelumnya, TEPOC melaporkan bahwa reaktor No.3 di PLTN tersebut telah kehilangan kemampuannya untuk mendinginkan teras reaktor, menjadi reaktor keenam yang fungsinya hilang setelah reaktor No.1 dan No.2 di PLTN No 1 dan Reaktor No.1, No.2 dan No.4 di PLTN No.2 telah menderita masalah yang sama.

Tekanan telah berhasil diatasi pada reaktor setelah diberi injeksi air segar, menurut laporan terbaru Sankei Shimbun.

Pada konferensi pers darurat hari Minggu, Kepala Sekretaris Kabinet Yukio Edano mengatakan bahwa radiasi singkat melonjak menjadi 1, 204 Sievert mikro di PLTN.

Juru bicara pemerintah memperingatkan bahwa masih ada 114 orang yang tinggal dalam radius 10 km dari PLTN No.1 Fukushima dan 180.000 lainnya di zona evakuasi 20-km.

Semua penduduk telah dievakuasi dari radius 3 km dari PLTN No 2, dan pihak berwenang telah mulai mengevakuasi lebih dari 30.000 orang dari zona 10-km di sekitar pabrik, katanya menambahkan.

Pada Sabtu, ledakan terjadi di PLTN pabrik No 1 Fukushima, menghancurkan atap dan dinding bangunan kontainer luar reaktor Nomor 1.

Empat orang terluka di pembangkit listrik, namun tingkat radiasi menurun dengan cepat setelah bergelombang untuk sementara pasca ledakan itu.

Edano mengatakan kepada wartawan bahwa TEPOC mengisi reaktor dengan air laut dan dituangkan dalam asam borat untuk mencegah terjadinya kekritisan.

Pihak berwenang mengatakan tidak ada kerusakan pada perumahan wadah baja dari reaktor No 1 yang bermasalah dan ledakan terjadi karena uap dari wadah berubah menjadi hidrogen dan bercampur dengan oksigen di luar.

Juga, pihak berwenang Sabtu memperluas zona evakuasi dari radius 10 km untuk PLTN Fukushima menjadi radius 20 km.

Pemerintah Jepang pada Minggu terus bergulat dengan kerusakan-kerusakan PLTN yang luas akibat gempa besar dan tsunami sangat besar yang melanda wilayah timur laut dan timur pada Jumat.

Pada hari yang sama, Badan Meteorologi Jepang meningkatkan besarnya gempa dahsyat itu dari 8,8 menjadi 9,0 SR, menjadikannya salah satu gempa bumi terbesar yang tercatat di dunia.

Polisi mengatakan bahwa lebih dari 2.000 orang telah tewas atau masih belum ditemukan jazatnya sejauh ini, sedangkan pemerintah mencatat korban tewas sementara ini telah meningkat menjadi 800.(*)

(Uu.H-AK/B002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011