Ambon (ANTARA) - Arkeolog Lucas Wattimena menyatakan motif gambar cadas perahu dan perempuan yang ditemukan di situs gua dan ceruk Pulau Kaimear, Kota Tual dan Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya, bisa menjelaskan rute kemaritiman manusia purba di sana.

"Motif gambar cadas perahu dan perempuan yang ditemukan di situs-situs prasejarah di Pulau Kaimear dan Kisar sedikit banyak bisa menjelaskan rute kemaritiman, proses migrasi dan masa okupasi manusia purba di sana," kata Arkeolog Lucas Wattimena dari Balai Arkeologi Maluku di Ambon, Selasa.

Ia mengatakan berdasarkan hasil penelitian menggunakan pendekatan etnografi kepurbakalaan dengan metode pengumpulan data survei, studi pustaka dan wawancara menunjukkan bahwa rute kemaritiman di Pulau Kaimear dan Pulau Kisar tergolong dalam dua kawasan, yakni perdagangan dan persinggahan atau tempat tinggal.

Rute perdagangan dibuktikan dengan temuan gambar cadas berbagai perahu yang kompleks, jenis perahu untuk perjalanan yang jauh dan panjang, serta bermuatan. Hal ini juga didukung dengan motif gambar perempuan yang mengekspresikan aktivitas dan fungsi mereka dalam perekonomian.

Baca juga: Arkeolog: Situs Kel Lein jalur lintas manusia purba

Baca juga: Arkeolog teliti sebaran gambar cadas manusia di MBD


Sedangkan rute persinggahan dibuktikan dengan gambar cadas perahu yang lebih sederhana, seperti sampan yang dalam bahasa lokal Maluku disebut dengan perahu semang. Bukti ini juga didukung dengan motif gambar perempuan yang lebih menunjukkan pada proses aktivitas kehidupan sehari-hari.

Lucas mencontohkan motif gambar perahu di panel situs gua prasejarah Kel Lein di Pulau Kaimear. Tidak banyaknya motif gambar perahu dan perempuan yang ditemukan di sana menunjukkan kalau pulau tersebut hanya menjadi tempat persinggahan sementara sebelum melanjutkan perjalanan ke wilayah lain.

Selain itu, letak gua Kel Lein yang berada tepat di tebing yang sangat dekat dengan tepian pantai juga memberikan gambaran yang jelas mengenai fungsi situs.

Hal ini berbeda dengan di Pulau Kisar, banyaknya gambar perahu yang lebih sederhana dan motif perempuan sedang melakukan aktivitas sehari-hari tersebar di ratusan gua dan ceruk batu, menunjukkan kalau pulau tersebut digunakan sebagai tempat tinggal dan mewakili masa okupasi.

"Gambar-gambar di Kisar bisa menjelaskan fungsi situs sebagai tempat tinggal, sedangkan corak representatif gambar di Kaimer tidak mewakili kehidupan okupasi yang lama, kemungkinan hanya singgah karena cuaca ekstrem dan gelombang tinggi," ujar Lucas Wattimena.*

Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021