Jayapura (ANTARA News) - Bangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, rusak akibat terjangan tsunami Jumat malam pekan lalu.

Kepala Bidang Humas PLN Papua, Rilwahnu Ahkam mengatakan, bangunan PLTU yang sedang digarap itu rusak antara lain di bagian dinding luar tembok proyek jebol, serta pos kontraktor dan ruang penjagaan rusak.

Namun demikian, dinding bangunan utama proyek tidak terlalu rusak, sementara jumlah kerugian yang diderita PLN belum dapat dipastikan.

"Saat ini masih dalam proses pengecekan termasuk pembersihan lokasi," ujar Rilwahnu.

Menurutnya, PLTU itu akan mulai dioperasikan pada Desember 2011, namun akibat tsunami proyek ini mesti didata ulang.

"Kalau ada proyek bangunan fisik vital yang rusak, maka diperkirakan waktu pengoperasian bisa molor. Kami sih berharap tidak demikian," ujarnya.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Daerah Kota Jayapura, Yohanis Wemben menjelaskan, berdasarkan data, gelombang tsunami itu tercatat merusak 43 rumah dan sejumlah fasilitas umum lainnya.

Selain itu, bencana tersebut juga menelan seorang korban jiwa, katanya.

Pantauan wartawan ANTARA di sejumlah lokasi yang terkena tsunami, selain berupa puluhan rumah juga fasilitas umum lainnya. Di daerah Holtekamp, rumah dan perahu serta jaring warga tersapu hingga radius 50 meter dari bibir pantai.

Berdasarkan laporan masyarakat setempat, tsunami "kiriman" dari Jepang itu menerjang sejumlah titik di kota Jayapura Jumat malam sekitar pukul 23.00-24.00 WIT.

Pascakejadian, pihak BMKG Papua sekitar pukul 16.15 WIT mengeluarkan peringatan akan bahaya tsunami susulan yang akan terjadi di wilayah perairan utara Papua.

Peringatan tersebut akhirnya secara resmi dicabut sekitar pukul 21.30 WIT.(*)

KR-MBK/P004

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011