Seoul (ANTARA News/AFP) - Presiden Lee Myung-Bak pada Senin sesumbar terhadap tingkat keselamatan reaktor nuklir buatan Korea Selatan, meski ledakan di pembangkit nuklir di Jepang meningkatkan kekhawatiran tentang bencana nuklir. Pemimpin Korea Selatan itu menghadiri upacara peletakan batu pertama untuk sebuah proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dalam kunjungannya ke Uni Emirat Arab dan mengatakan negara itu akan memiliki PLTN kelas "terbaik". Sebuah perusahaan patungan Korea Selatan memenangkan kontrak senilai 20,4 miliar dolar guna membangun empat PLTN di Uni Emirat Arab. "Korsel memiliki PLTN kelas terbaik dalam urusan keselamatan dan efisiensi serta akan menjadi percontohan yang baik di Timur Tengah," kata Lee dalam sebuah pernyataan yang dikutip kantor berita Yonhap. Korea Selatan mengoperasikan 20 reaktor nukli, yang menghasilkan sekitar 35 persen dari kebutuhan energinya, dan berkeinginan untuk mengekspornya sebagai mesin pendorong ekonomi yang baru. Korsel merencanakan pembangunan 12 reaktor nuklir baru dalam 14 tahun kedepan. Namun ledakan di PLTN Fukushima Jepang meningkatkan kekhawatiran publik Korsel terkait bencana nuklir. Institut Keamanan Nuklir milik pemerintah Korsel mengatakan pihaknya terus memantau tingkat radiasi di seluruh penjuru negeri, namun mereka menyatakan bahwa reaktor yang rusak akibat gempa di Jepang itu tidak akan memberikan ancaman berarti bagi wilayah Semenanjung Korea.

(Uu.SYS/KR-PPT/H-AK)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011