masyarakat sudah merasa tervaksin sehingga kita harus menyisir mana yang belum tervaksin
Yogyakarta (ANTARA) - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan penyisiran data warga yang belum menjalani vaksinasi untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 yang digelar institusi itu bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat.

Koordinator Binda DIY Adi Riyanto di Yogyakarta, Rabu, mengatakan vaksinasi massal di SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman merupakan kolaborasi Binda DIY dan Dinkes Sleman sebagai upaya mengejar warga yang belum tervaksin sekitar 12,8 persen, karena di Sleman vaksinasi sudah 87,2 persen.

"Ada kendala terkait dengan sasaran, sehingga programnya harus 'door to door', karena masyarakat sudah merasa tervaksin sehingga kita harus menyisir mana yang belum tervaksin. Ini kita mengumpulkan data bagi pelajar maupun masyarakat di sekitar SMK Prambanan," katanya.

Baca juga: BPIP gelar vaksinasi massal bagi masyarakat di UIN Yogyakarta

Menurut dia, vaksinasi massal ditempatkan di SMK tersebut sebagai perwakilan Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, yang mana pelajar-pelajar dan keluarga yang belum divaksin baik dosis satu, atau dosis dua dikumpulkan di sekolah untuk mengikuti vaksinasi.

"Jadi seluruh pelajar SMA dan SMK kemudian SMP yang belum vaksin itu dimasukkan di sini semua, termasuk masyarakat. Untuk target sasaran vaksinasi hari ini adalah 220an orang. Jadi kita mengejar target, dan juga semoga PTM (pembelajaran tatap muka) berjalan aman," katanya.

Dia mengatakan melalui program percepatan vaksinasi Binda DIY kolaborasi dengan Dinkes, hingga saat ini sasaran sudah menjangkau sekitar 30 ribu dosis, dan akan terus dilakukan pada bulan November ini, karena masih ada stok vaksin sekitar 6.000 dosis.

Baca juga: Mahasiswa di Yogyakarta dari luar daerah ikuti vaksinasi dosis dua

"Kita selalu mendorong untuk percepatan vaksinasi agar kita bisa menjaga masyarakat Indonesia tetap sehat. Kita berharap dengan program Indonesia Sehat, Indonesia hebat dan kolaborasi dengan Dinkes ini bisa segera tercapai kekebalan kelompok," katanya.

Apalagi, kata dia, kolaborasi Binda DIY juga sudah berkontribusi dalam mengejar target vaksinasi yang ditargetkan Presiden sebesar 70 persen, bahkan di DIY sudah terlampaui. "Dan Insya Allah di Sleman sudah mencapai hampir 100 persen sampai November," katanya.

Baca juga: Menkes tegaskan vaksinasi lansia masih harus digenjot

Sementara itu, Kepala SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman, Iskak Riyanto mengatakan jumlah siswa di sekolah ini totalnya sebanyak 697 orang, dan yang belum divaksin tinggal 15 orang, sehingga persentase vaksinasi pelajar sudah hampir 100 persen.

Dia mengatakan alasan siswa masih belum vaksin dikarenakan beberapa hal, seperti masih menunggu vaksin nusantara, kemudian ada juga yang ketakutan, namun oleh sekolah sudah diberikan edukasi terus menerus, sehingga awalnya yang belum vaksin sekitar 90 siswa, saat ini tinggal 15 siswa.

"Harapan kami dengan vaksinasi ini bisa mengajak siswa yang belum vaksin, dan PTM di sekolah segara terlaksana dengan baik, agar ilmu yang diserap anak tidak dari dunia maya, karena daya serap dengan ketemu langsung sama guru lebih tinggi dibanding daring," katanya.

Baca juga: 120,89 juta penduduk RI telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021