Jakarta (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menyiapkan dana sekitar Rp1 triliun sebagai bagian dari rencana akuisisi sejumlah perusahaan pada 2011, dengan fokus utama mengambilalih saham operator seluler di Kamboja.

"Kami menyiapkan anggaran sebesar Rp1 triliun tahun ini, untuk mengakuisisi operator dalam negeri maupun masuk ke tingkat internasional," kata Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah disela seminar telekomunikasi bertajuk "Mengubah Kejenuhan Menjadi Peluang", di Jakarta, Rabu.

Menurut Rinaldi, pihaknya saat ini sedang intensif melakukan pembicaraan dengan operator seluler terbesar di Kamboja itu.

Ia mengakui bahwa Telkom harus bersaing dengan tiga operator telekomunikasi lainnya yaitu dari Eropa dan Asia untuk masuk ke perusahaan itu.

"Proses penawaran masih berlangsung, namun diharapkan pada tahun 2011 rencana akuisisi tersebut sudah ada keputusannya," ujarnya.

Telkom menghendaki bisa menguasai minimal 51 persen saham atau mayoritas.

Dengan akuisisi tersebut, ia mengharapkan akan memberikan kontribusi langsung terhadap pendapatan.

Meski begitu, Rinaldi tidak merinci dana yang disiapkan untuk masuk ke Kamboja tersebut. Ia hanya menjelaskan, dana akuisisi diluar belanja modal (capex) 2011 yang dianggarkan sekitar Rp16 triliun-Rp17 triliun.

"Kita siapkan Rp1 triliun, namun jika dinilai masih kurang akan kita tingkatkan hingga Rp4 triliun," ujarnya.

Menurutnya sumber dana akuisisi ini akan dialokasikan dari internal perusahaan. "Kita secara konsolidasi memiliki kas perseroan hingga Rp8 triliun," tegasnya.

Sementara untuk mengakuisisi unit layanan StarOne milik PT Indosat, Rinaldi menuturkan pada prinsipnya Telkom siap melakukan pembicaraan.

"Kami siap saja, tapi keputusannya tetap pada pihak yang memberi penawaran (Indosat). Jangan ditanya kepada saya, tapi kalau mereka menawarkan kita siap," ujar Rinaldi.

Ia menuturkan, sesungguhnya Telkom sejak dua tahun lalu sudah mengincar StarOne sejalan dengan rencana pengembangan bisnis fixed wireless access perusahaan.

"Kalau StarOne dan TelkomFlexi disinergikan akan dapat menciptakan layanan yang lebih besar dan terjadi efisiensi infratruktur," ujarnya.

(R017/R010/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011