Jakarta (ANTARA) - Agregator logistik Shipper merayakan empat tahun beroperasi di Indonesia lewat program #ShipperUntukIndonesia sebagai wujud komitmen kontribusi bagi Indonesia.

"Merupakan kebanggaan bagi Shipper dapat bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung program yang berdampak bagi kesejahteraan masyarakat. Sebagai contoh, Shipper telah bekerja sama dengan Kemenkes & MRTJ untuk program penanggulangan COVID, Sehati Group dalam mendukung kesehatan ibu dan bayi serta penanggulangan stunting di Indonesia. Kami berharap ini dapat terus berlanjut dan seluruh stakeholders kami dapat terus terlibat," kata Budi Handoko, CO-Founder & COO Shipper dalam siaran pers pada Jumat.

Penyedia layanan agregator logistik pengiriman barang dan pergudangan tersebut fokus mendorong layanan logistik yang berkualitas lewat program tersebut.

Baca juga: Shipper tingkatkan layanan logistik dukung Bangga Buatan Indonesia

Pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia juga selalu menjadi salah satu fokus utama sehingga tercatat sudah lebih dari 10.000 UMKM yang didukung Shipper.

Selain itu, Shipper juga kerap mengadakan kegiatan yang dapat meningkatkan kapabilitas pemahaman seputar logistik kepada para pemangku kepentingan melalui program-programnya seperti Shipper Academy, Shipper Seller Series dan yang terbaru adalah Shipper Journalist Academy.

Selama empat tahun berdiri, Shipper mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat awal berdiri, Shipper hanya memiliki 40 unit gudang yang kini telah berkembang menjadi lebih dari 300 gudang di 35 kota di seluruh Indonesia.

Selain itu, Shipper telah mengembangkan basis pelanggannya dari 2.700 menjadi 20.000+ penjual online, termasuk ratusan perusahaan papan atas di berbagai industri. Pandemi yang menghantam berbagai sektor juga tidak menghalangi Shipper untuk terus berkembang. Shipper berhasil menambah lebih dari 400 pekerjaan sehingga kini Shipper memiliki lebih dari 1.900 karyawan.

Baca juga: Shipper tambah kapasitas operasi logistik sambut Harbolnas Ramadhan

Melalui kegiatan-kegiatan yang dijalankan perusahaan, Shipper berharap dapat terus memainkan peranan penting guna mendorong inovasi dan transformasi digital sektor logistik di Indonesia.

Menurut Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) baru-baru ini, biaya logistik diperkirakan turun menjadi 21,3 persen dari PDB Indonesia di 2020. Target pemerintah adalah untuk dapat menurunkan biaya hingga 17 persen dari PDB di 2024 sehingga diperlukan kolaborasi yang lebih intensif baik dari sisi pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat pada umumnya.

Dalam empat tahun beroperasi, Shipper juga telah menerima berbagai penghargaan seperti “The Most Innovative Digital Logistic Company” dari Bisnis Indonesia Award 2021, Top Company 2021 by Y Combinator, 15 Linkedin Top Startups in Indonesia serta #GenTList2021 Leader of Tomorrow untuk Budi Handoko, COO & Co-Founder Shipper Indonesia.

“Shipper percaya bahwa pencapaian dan penghargaan yang kami peroleh dapat dicapai berkat kolaborasi & dukungan masyarakat sehingga akan terus bertekad memberikan sumbangsih kepada masyarakat melalui layanan logistiknya untuk menciptakan nilai-nilai bersama,” Urai Phil Opamuratawongse, Co-Founder & CEO Shipper Indonesia dalam kesempatan silaturahmi virtual bersama karyawan Shipper dan para mitra, di Jakarta.

Baca juga: Startup logistik berbasis teknologi ini raih pendanaan Seri A

Selain itu, Shipper juga menyerahkan apresiasi kepada mitra strategis yang dinilai telah membantu Shipper mencapai visinya, seperti “Apresiasi untuk Kolaborasi Peningkatan Daya Saing UMKM Industri Halal” yang jatuh kepada Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), “Apresiasi untuk Kolaborasi Pemberdayaan Bisnis Digital UMKM” yang jatuh kepada GoStore dan “Apresiasi Media untuk Dukungan Informasi Logistik Digital” yang jatuh kepada Bisnis Indonesia Group.

“Atas nama KNEKS, kami diketuai oleh Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, kami mengucapkan happy anniversary kepada Shipper dan tetap menjadi partner yang luar biasa dalam mengembangkan industri produk halal khususnya UMKM di Indonesia. Tujuannya, di tahun 2024, kita ingin menjadi Global Halal Hub di dunia.” ujar Dedi Wibowo, Deputy Director KNEKS, saat menerima apresiasi dari Shipper.

Awal mula Shipper berdiri didasari oleh kesadaran Budi Handoko selaku co-founder Shipper terhadap pekerjaan logistik manual berbasis kertas yang tidak sederhana sehingga memicu kurangnya transparansi harga pengiriman, kendala dalam memonitor status pengiriman, minimnya jasa penjemputan dan sulitnya klaim barang hilang yang tentunya sangat menyulitkan pelanggan.

Baca juga: BPJPH dan Shipper Indonesia percepat sertifikasi Halal pelaku UMKM

Baca juga: Shipper jalin kerjasama dengan MIND perkuat layanan logistik

Baca juga: Shipper operasikan 222 gudang berbasis teknologi digital

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021