Makassar (ANTARA News) - Ekspor Indonesia ke Jepang terus menurun dalam lima tahun terakhir akibat diversifikasi ekspor, tetapi negara itu masih menduduki peringkat pertama sebagai negara tujuan ekspor Indonesia.

Direktur Kerja Sama Bilateral, Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional, Pradnyawati di Makassar, Jumat, mengatakan, dalam lima tahun terakhir pemerintah terus melakukan diversifikasi ekspor sehingga nilai ekspor ke Jepang menurun.

"Diversifikasi ekspor ini dalam bentuk pengalihan negara tujuan ekspor seperti di kawasan Timur Tengah, Eropa, dan sejumlah negara di benua Asia," ungkapnya.

Meskipun terjadi penurunan nilai ekspor ke Jepang akibat diterapkannya diversifikasi ekspor, namun Jepang masih berada pada peringkat pertama sebagai tujuan ekspor Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor nonmigas Indonesia ke Jepang sepanjang 2010 sebesar Rp16,496 miliar dolar AS.

"Meskipun terjadi penurunan nilai eskpor dalam lima tahun terakhir akibat penerapan diversifikasi ekspor, namun hal ini tetap memberikan sisi negatif dan positif bagi perkembangan perdagangan Indonesia," tuturnya.

Ia juga mengatakan, saat ini ekspor Indonesia ke Jepang juga mengalami perubahan akibat tsunami.

Akan tetapi, kata dia, perubahan niai ekspor pascatsunami tidak begitu signifikan.

"Jelas hal ini berpengaruh, mengingat tsunami yang terjadi di Jepang menghancurkan sejumlah pelabuhan yang menjadi tujuan ekspor," ucapnya.

Tsunami yang terjadi di Jepang juga bisa membawa dampak positif bagi Indonesia, di mana Jepang akan semakin meningkatkan impor migas, mengingat negara tersebut membutuhkan banyak energi untuk kembali menggerakkan industri.  (AAT/N002/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011