Palu (ANTARA News) - Petani tomat di Desa Bora, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), dalam beberapa hari terakhir terpaksa membagikan hasil panennya kepada warga secara gratis karena harganya terus anjlok hingga Rp800/Kg.

Tin, petani tomat yang ditemui di Sigi, Minggu, menuturkan tomat yang seharga Rp800/Kg itu adalah harga yang dibeli pedagang langsung dari petani.

Harga di pasar, para pedagang itu menjual tomat hingga Rp2.000/Kg dan ini membuat petani rugi harga tomat terus anjlok karena hasil panen yang melimpah sejak sepekan terakhir.

Panen kebutuhan dapur yang melimpah itu tidak diimbangi dengan permintaan pasar sehingga harganya terus turun.

Biasanya, tomat di pasar dijual seharga Rp14.000/Kg, sementara pedagang membeli dari petani dengan harga Rp5.000/kg.

"Daripada harga terus turun sementara tomat melimpah, lebih baik kami bagikan saja kepada warga," kata Tin.

Pengakuan serupa juga dikatakan petani tomat lainnya, Ahsan. Dia terpaksa membagikan tomat kepada warga masyarakat karena kalau disimpan akan busuk.

"Saya juga akan mengganti tanaman tomat dengan cabai merah yang harganya sekarang masih tinggi," tuturnya.

Hasil tomat dari Sigi dipasarkan di daerah setempat juga dijual di pasar-pasar tradisional di Kota Palu, dan Kabupaten Donggala yang jaraknya mencapai 50 km dari Sigi.

Di Sigi saat ini diperkirakan terdapat sekitar seratus petani tomat yang sedang memanen hasil pertaniannya, namun mereka mengaku resah karena harga anjlok seperti dituturkan Tin dan Ahsan.
(R026/S019)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011