Kota Gaza (ANTARA News) - Sejumlah petugas medis Palestina mengatakan, Minggu, mereka telah menemukan dua mayat remaja yang tampaknya ditembak oleh pasukan Israel sehari sebelumnya.

Remaja-remaja yang tewas itu diidentifikasi sebagai Salah Abu Attwa dan Imad Faraj, keduanya berusia 17 tahun.

Mayat mereka ditemukan di daerah sebelah tenggara Kota Gaza, demikian AFP melaporkan.

Belum diketahui secara jelas apa yang sedang mereka lakukan di dekat perbatasan. Namun, seorang juru bicara militer Israel mengatakan pada Sabtu malam, pasukan melepaskan tembakan ke arah dua orang yang terlihat bergerak mencurigakan ke arah sebuah zona larangan di daerah perbatasan.

"Pasukan militer melihat dua orang mencurigakan yang bergerak ke arah pagar perbatasan dan melepaskan tembakan," kata juru bicara Israel. "Kedua orang itu terlihat kena serangan."

Pada saat itu para pejabat Palestina belum memperoleh laporan mengenai korban.

Pasukan Israel siaga tinggi Sabtu setelah hari bentrokan sengit lintas-batas dimana pejuang Gaza menembakkan sejumlah roket ke Israel, yang mencederai dua orang, dan Israel menggempur Gaza dalam serangan yang melukai sedikitnya lima orang Palestina dan memutuskan aliran listrik.

Pada tengah malam pejuang Palestina menembakkan satu roket ke Israel namun jatuh di sebuah tempat terbuka dan tidak menimbulkan korban atau kerusakan, kata militer Minggu.

Gerilyawan juga menembakkan satu rudal ke sebuah tank Israel di pagar perbatasan, namun proyektil itu dihancurkan oleh sistem anti-rudal Trophy yang digunakan belum lama ini oleh militer Israel.

Awak tank Israel melepaskan tembakan balasan namun belum diketahui apakah ada yang terkena serangan.

Militer menyatakan, gerilyawan Gaza menembakkan lebih dari 60 proyektil ke Israel sejak awal tahun ini.

Israel meluncurkan perang 22 hari di Jalur Gaza dua tahun lalu dengan tujuan menghentikan serangan-serangan roket dan mortir yang hampir setiap hari ke negara Yahudi tersebut.

Jumlah serangan dari wilayah kantung Palestina itu mengalami penurunan dramatis sejak perang itu, meski sepanjang tahun 2010 hampir 200 roket ditembakkan ke Israel, kata militer.

Jalur Gaza, kawasan pesisir yang padat penduduk, diblokade oleh Israel dan Mesir setelah Hamas berkuasa hampir tiga tahun lalu.

Israel menggempur habis-habisan Jalur Gaza dua tahun lalu dengan dalih untuk menghentikan penembakan roket yang hampir setiap hari ke wilayah negara Yahudi tersebut.

Perang di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember 2008.

Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.

Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina yang mencakup ratusan warga sipil dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut, diklaim bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza. Tiga-belas warga Israel, sepuluh dari mereka prajurit, tewas selama perang itu.

Proses perdamaian Timur Tengah macet sejak konflik itu, dan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas masih tetap diblokade oleh Israel.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris. (M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011