Malang (ANTARA News) - Tiga ekor anak komodo (Varanus Komodoensis) di Kebun Binatang Surabaya hilang dicuri dan diduga dijual di pasar gelap perdagangan hewan langka.

Menurut Ketua Lembaga lelestarian dan perlindungan satwa liar, ProFauda Indonesia, Rosek Nursaid di Malang Rabu, harga seekor komodo di pasar gelap hewan langka bisa mencapai Rp40 juta.

"Karena harga jual komodo di pasar gelap sangat mahal, dan diperkirakan mencapai Rp 40 juta per ekornya," kata Rosek dalam keterangan persnya dihadapan wartawan.

Hasil investigasi ProFauna, seekor anak komodo pada tahun 2007 dijual antara Rp 20 hingga Rp 30 Juta, dan perdagangan biasanya terjadi di Pasar Burung Pramuka Jakarta.

Meski demikian, Rosek meminta agar kepolisian serius menyelidiki kasus ini, dan mengantisipasi adanya kasus perdagangan illegal satwa lain yang dilindungi.

"Dalam pasal 21 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya sudah jelas disebutkan, bahwa setiap orang dilarang menangkap, membunuh, memelihara atau memperjual belikan satwa yang dilindungi," katanya.

Jika ada pihak atau orang yang melanggar akan dikenakan hukuman penjara maksimal lima tahun dan didenda maksimal 100 juta. "Kami minta aparat kepolisian menegakkan pasal itu, dan jangan tinggal diam," ujarnya.

Tiga ekor komodo di KBS dilaporkan hilang secara misterius sejak awal Maret 2011.

Humas KBS Agus Supangkat mengatakan, hilangnya komodo KBS itu diketahui pada 1 Maret lalu dan waktu itu hanya seekor yang hilang. Kemudian pada 5 Maret dua ekor lagi hilang. "Atas hilangnya tiga satwa itu, kami telah melaporkannya kepada pihak kepolisian."

Menurut Agus, terdapat tiga kemungkinan penyebab tiga anak komodo itu hilang dari kandangnya, bisa dicuri orang, dimakan predator lain, atau keluar dari area kebun binatang dengan melewati pagar pembatas.

KBS mempunyai koleksi komodo berjumlah 56 ekor, dengan 21 ekor diantaranya, termasuk yang hilang, masih berumur satu tahun.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011