Tripoli (ANTARA News) - Pemimpin Libya Moamer Kadhafi dengan marah mengaku dalam komentar TV yang disiarkan pada hari keempat serangan militer yang didukung PBB bahwa negaranya "siap perang," sementara para pemimpin Barat Rabu menyusun langkah-langkah mereka yang berikutnya.

"Kami akan memenangkan pertempuran ini," tayangan menunjukkan Kadhafi berkata kepada para pendukungnya di kompleksnya Bab Al-Aziziyah di Tripoli yang merupakan sasaran serangan rudal koalisi.

Dini hari Rabu, CNN melaporkan bahwa serangan koalisi dilancarkan semalam dekat kota Misrata, timur Tripoli.

Para pemberontak mengatakan mereka mendapat serangan gencar di kantong Misrata, yang telah dikepung oleh kekuatan-kekuatan Kadhafi selama berminggu-minggu, dimana empat anak-anak terbunuh Selasa.

Sementara itu, Presiden AS Barack Obama, yang dijadualkan berada di Washington Rabu setelah mempersingkat lawatannya ke Amerika Latin, mengatakan dia mengharapkan "kejelasan" menyangkut struktur komando masa depan operasi militer sekutu "dalam beberapa hari ke depan."

Obama mengatakan sudah ada "pengurangan signifikan" penerbangan militer AS di atas Libya ketika sekutu Barat mencoba menerapkan zona larangan terbang yang disetujui PBB yang dimaksudkan untuk melindungi warga sipil Libya.

Pertempuran berkobar antara kekuatan-kekuatan yang setia kepada Kadhafi dan para pemberontak Selasa, dan disamping bualan-bualan Kadhafi, terdapat laporan-laporan pemimpin Libya tersebut mungkin mencari jalan keluar dari konflik ini.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan kepada ABC News bahwa orang dekat Kadhafi telah mengontak sekutu-sekutu Libya di seluruh dunia untuk mencari tahu bagaimana mereka dapat "keluar dari sini."

"Kami telah mendengar tentang... orang dekat dia mendatangi orang yang mereka kenal di seluruh dunia -- Afrika, Timur Tengah, Eropa, Amerika Utara, dan selebihnya -- mengatakan apa yang dapat kita lakukan? Bagaimana kita dapat keluar dari masalah ini?" katanya.

Clinton menambahkan: "Jika ada oposisi yang sebenar-benarnya di Libya yang sedang mencoba menegaskan diri sendiri, kami akan memberi mereka kesempatan yang lebih baik daripada yang mereka miliki sebelum Dewan Keamanan bertindak."

Namun ketika seorang perwira senior AS mengatakan kekuatan-kekuatan Kadhafi masih menyerang warga sipil, keraguan bertahan terkait cara terbaik untuk melanjutkan serangan guna menghadapi rejim tersebut.

Kekuatan-kekuatan koalisi, yang dipimpin Amerika Serikat, Prancis dan Inggris dan termasuk beberapa negara Eropa dan negara Arab Qatar, bertindak berdasarkan resolusi 1973 Dewan Keamanan PBB yang memberi otoritas "segala cara yang perlu" untuk melindungi warga sipil.

Ada koordinasi namun tidak ada kesatuan komando, dan langkah-langkah untuk menyerahkan pengontrolan operasi kepada Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memecah aliansi itu.

Obama, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Perdana Menteri Inggris David Cameron sepakat bahwa NATO harus memainkan peran penting dalam struktur komando misi Libya tersebut, kata Gedung Putih.

Para duta besar NATO melanjutkan kembali pembicaraan Selasa setelah diskusi "sangat sulit" Senin yang gagal mengatasi perpecahan mereka.

Namun seorang diplomat mengatakan mereka sepakat untuk menggunakan kekuatan angkatan laut Organisasi itu untuk menegakkan embargo senjata atas Libya yang diperintahkan berdasarkan Resolusi 1973 PBB.

Obama mengatakan dalam konferensi pers di El Salvador bahwa dia yakin Washington akan "secara cukup singkat" mampu mengatakan bahwa tujuan penerapan zona larangan terbang di Libya telah tercapai.

"Saya sama sekali tidak ragu bahwa kami akan mampu mentranfer pengontrolan operasi ini kepada koalisi internsional," tambahnya.

Menghancurkan radar dan rudal yang berada dalam kontrol Kadhafi akan merintis jalan zona larangan terbang yang dapat dipatroli dengan pesawat tempur, dimana Amerika Serikat menjalankan peran pendukung, kata Menteri Pertahanan AS Robert Gates di Moskow.

Pentagon mengatakan Selasa bahwa Amerika Serikat telah melakukan 212 misi penerbangan terhadap Libya, sementara sekutu koalisi melakukan 124 misi seperti itu.

Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe mengatakan tindakan ke depan koalisi, yang memulai serangan udara Sabtu terhadap instalasi-instalasi militer Kadhafi, bergantung sebagian pada pemimpin Libya yang sedang diperangi itu.

"Operasi militer dapat berhenti kapan saja. Semuanya akan bergantung pada apakah rejim Tripoli akan menaati secara persis dan menyeluruh resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB, dan akan menerima gencatan senjata sejati," kata Juppe.

Dalam laporan-laporan tentang pertempuran Selasa, penduduk Yafran, 130 kilometer tenggara Tripoli, mengatakan paling tidak sembilan orang tewas dalam bentrokan antara kedua belah pihak.

Namun para pemberontak juga mengatakan mereka telah berhasil memukul balik kaum loyalis dan menguasai kembali pinggiran kota bagian barat Zintan.

Kebuntuan terus berlanjut di Libya bagian timur, dimana kekuatan-kekuatan Kadhafi di dan di seputar Ajdabiya, selatan ibukota para pemberontak Benghazi, dengan mudah memerangi upaya-upaya maju pemberontak yang berantakan dan dengan  persenjataan yang tak layak itu.

Obama memperingatkan Selasa kemudian bahwa Kadhafi mungkin masih bercokol, namun bahwa pendekatan militer bukanlah satu-satunya cara yang Washington dapat gunakan untuk mendepaknya.

Pemimpin Libya yang diperangi itu "mungkin mencoba untuk merunduk dan menunggu, bahkan menghadapi zona larangan terbang," kata Obama kepada CNN.

"Namun ingat bahwa kami tidak hanya memiliki peralatan militer dalam hal menyelesaikan kepergian Kadhafi," tambahnya.

Washington Selasa memberlakukan sanksi-sanksi terhadap 14 perusahaan yang dikendalikan National Oil Corp Libya, untuk memutus sumber-sumber dana bagi rejim Kadhafi.

Konflik di Libya terus menekan pasar, setelah memaksa penutupan lebih dari tigaperempat produksi minyak negara itu.

Di New York, minyak mentah untuk pengiriman April ditutup pada 104 dolar per barel, naik 1,67 dolar, sementara di London minyak mentah London Brent North Sea untuk pengiriman Mei naik 74 sen menjadi 115,70 dolar. Minyak mentah di perdagangan Asia Rabu naik karena kerusuhan memicu kekhawatiran pasokan, kata para analis.

Libya yang kaya minyak menghasilkan 1,69 juta barel per hari sebelum konflik, menurut Badan Energi Internasional (IEA). Kini produksi negara itu 400.000 barel per hari.

Sementara itu, tiga wartawan termasuk dua karyawan Agence France-Presse yang ditahan oleh kekuatan-kekuatan Kadhafi sejak akhir pekan dibebaskan di Tripoli, kata seorang wartawan AFP Rabu. Dave Clark, Roberto Schmidt, dan Fotografer Getty Joe Raedle ditangkap Sabtu. (ANT/K004)

AFP/B. Kunto Wibisono



Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011