New York (ANTARA) - Perusahaan farmasi Regeneron Pharmaceuticals, Senin, mengeklaim bahwa campuran obat antibodi dosis tunggal buatannya mampu mengurangi risiko terpapar COVID-19 hingga 81,6 persen dalam masa 2-8 bulan, menyusul pemberian obat dalam masa uji coba tahap akhir.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa obat antibodi, REGEN-COV, berpotensi memberikan imunitas tahan lama terhadap infeksi COVID-19, kata Myron Cohen. 

Cohen adalah sosok yang memimpin upaya pengembangan antibodi monoklonal untuk Jaringan Pencegahan COVID-19 yang disponsori oleh Institut Kesehatan Nasional AS.

Kekebalan seperti itu sangat penting bagi penderita gangguan imunitas dan orang-orang yang tidak merespons vaksin, kata perusahaan.

Pengobatan itu sebelumnya menunjukkan pengurangan risiko sebesar 81,4 persen selama bulan pertama setelah diberikan.

Selama masa evaluasi delapan bulan, tidak ada pasien COVID-19 rawat inap dalam kelompok REGEN-COV. Namun, dari  kelompok plasebo ada enam orang yang dirawat inap, kata Regeneron.

Regulator kesehatan AS pada Juli memperluas otorisasi REGEN-COV, yang memungkinkan digunakan sebagai obat pencegahan pada orang yang melakukan kontak dengan orang terinfeksi virus, juga pada mereka yang berisiko tinggi terpapar di tempat-tempat seperti panti wreda atau penjara.

REGEN-COV mengantongi izin regulator AS pada November tahun lalu untuk menyembuhkan kasus COVID-19 ringan hingga sedang.

Sumber: Reuters

Baca juga: AS izinkan penggunaan darurat antibodi COVID Regeneron

Baca juga: Menkes: Pfizer keluarkan produk obat antivirus pesaing Molnuvirapir
​​​​​​​

 

Pemerintah jajaki 3 jenis obat baru COVID-19 

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021