Jakarta (ANTARA) - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) di sejumlah titik yang dianggap rawan guna mengantisipasi dampak cuaca ekstrem serta menjamin keselamatan penumpang kereta.

"Upaya ini sebagai bentuk mengedepankan keselamatan dan mewujudkan perjalanan kereta api yang lancar dan terkendali," kata Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

AMUS yang disiapkan oleh PT KAI tersebut akan menjangkau lokasi-lokasi rawan apabila terjadi hambatan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, tanah amblas dan longsor.

Alat material yang disiapkan antara lain batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi (untuk jembatan), alat penambat rel dan alat siaga lainnya yang telah ditempatkan di 28 titik wilayah Daop 1 Jakarta.

"Pemantauan dan pengecekan ekstra juga dilakukan oleh petugas pemeriksa jalur di sejumlah lokasi rawan banjir dan longsor," kata Eva.

Selain itu, antisipasi juga dilakukan melalui pengecekan dan pembersihan maupun normalisasi saluran air di area jalur kereta api.

PT KAI Daop 1 Jakarta mengimbau masyarakat untuk peduli dan ikut berpartisipasi menjaga lingkungan di sekitar jalur rel agar operasional perjalanan transportasi tersebut dapat berjalan dengan lancar dan aman.

"Masyarakat juga diimbau untuk tidak membuang sampah, beraktivitas maupun membuat perlintasan liar di sekitar jalur KA," ujarnya.

Terakhir, PT KAI mengajak masyarakat melaporkan kepada petugas terdekat apabila melihat hal-hal yang bisa membahayakan keselamatan perjalanan kereta api.

Informasi dapat disampaikan melalui saluran resmi milik PT KAI (Persero) di antaranya aplikasi KAI access, website resmi kai.id, contact center 121 line (021)121, layanan pelanggan cs@kai.id dan sosial media @keretaapikita @kai121.

Baca juga: KAI terima penghargaan Public Service Excellence Award 2021
Baca juga: KAI lakukan efisiensi kurangi dampak pandemi
Baca juga: Tiket gratis KA terkait Hari Pahlawan tak berlaku untuk dokter

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021