Osaka (ANTARA News) - Jumlah orang yang dipastikan tewas atau hilang di Jepang melampaui 25.000, Rabu, 12 hari setelah gempa bumi dahsyat dan tsunami menyerang wilayah pesisir timurlaut negara itu.

Ada kekhawatiran jumlah korban jauh lebih tinggi lagi dalam bencana tersebut, yang menghancurkan kota-kota di kawasan pantai Pasifik pulau utara Honshu, demikian AFP melaporkan.

Kepolisian Nasional Jepang mengatakan, 9.487 orang dikonfirmasi tewas dan 15.617 tercatat hilang -- hingga Rabu pukul 21.00 (pukul 19.00 WIB).

Sebanyak 2.755 orang lagi cedera akibat bencana pada 11 Maret itu.

Gempa bumi itu merupakan bencana alam paling mematikan di Jepang sejak Gempa Kanto Raya 1923 yang menewaskan lebih dari 142.000 orang.

Ratusan ribu orang terlantar dan berlindung di tempat-tempat pengungsian setelah bencana itu.

Tsunami besar terjadi setelah gempa bumi dahsyat 11 Maret yang kata Badan Gempa AS memiliki kekuatan 8,9 skala Richter, gempa terkuat dalam sejarah Jepang. (M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011