Dekat Ajdabiya, Libya (ANTARA News) - Angkatan Darat Libya menjadi sasaran serangan udara, kata para pejabat koalisi Rabu, setelah perwira Inggris mengumumkan Angkatan Udara Moamer Kadhafi efektif hancur.

Ketika pertempuran sengit berkecamuk di kubu-kubu penting pemberontak, enam kapal parang NATO yang didukung pesawat tempur mulai mematroli perairan internasional jauh dari pantai Libya untuk menegakkan embargo senjata PBB terhadap rejim Kadhafi, kata aliansi, seperti dilaporkan Mehdi Lebouachera dari AFP dan dipantau ANTARA News.

Wakil Marsekal Udara Greg Bagwell dari Inggris mengatakan bahwa Angkatan Udara Libya sudah hampir hancur total akibat serangan udara dan "tidak lagi ada sebagai kekuatan perang."

Bagwell mengatakan kepada media Inggris di pangkalan udara di Italia bagian selatan, lokasi pengoperasian pesawat-pesawat tempur RAF, bahwa pasukan darat Libya juga diserang karena mereka mengancam warga sipil.

Militer AS juga mengatakan pasukan darat Kadhafi yang mengancam kota-kota yang dikuasai pemberontak kini jadi sasaran serangan udara koalisi.

"Kami sedang menekan pasukan darat Kadhafi yang mengancam kota-kota," kata Laksamana Muda Gerard Hueber, Kepala Staff AS untuk misi Libya, kepada wartawan. Ditanya apakah itu berarti serangan udara, dia menjawab: "Ya."

Namun, tidak ada tanda-tanda bantuan koalisi segera di dua medan tempur dimana para pemberontak memerangi kekuatan-kekuatan Kadhafi -- Ajdabiya, di selatan ibukota pemberontak Benghazi, dan Misrata, kota ketiga Libya 214 kilometer timur Tripoli.

Penduduk yang melarikan diri dari Ajdabiya, sebuah kota strategis di bagian timur, menggambarkan gempuran, tembakan dan pembakaran rumah-rumah, sementara seorang wartawan AFP mengatakan selubung asap menyelimuti kota dan ledakan kadang-kadang terdengar.

Seorang laki-laki yang mengendarai mobil keluarga dalam kepanikan mengatakan kepada AFP, di sebuah titik sekitar 15 kilometer sepanjang pantai utara di luar Ajdabiya, bahwa mereka takut tinggal di sana.

"Kami pergi karena pertempuran itu. Kami sangat takut; kami tidak bisa tinggal," kata orang itu, yang menolak menyebutkan namanya.

Hamed al-Qabaili, juga lari dari Ajdabiya, menyebut situasinya "sangat buruk."

"Mereka menembakkan rudal-rudal Grad ke rumah-rumah," katanya.

Muftah al-Sheikh, mengendarai mobil bersama Qabaili, mengatakan dia takut tinggal di kota.

"Kami pergi... karena kami takut," katanya. "Hanya ada sedikit orang yang tersisa. Disana tidak ada listrik dan gas."

Para pemberontak juga mengatakan mereka mendapat serangan gencar di kantung Misrata, yang telah dikepung pasukan Kadhafi selama berminggu-minggu, dimana seorang dokter mengatakan 17 orang tewas Selasa oleh penembak jitu dan gempuran.

Rabu sebelumnya, CNN melaporkan serangan udara koalisi dilancarkan semalaman dekat Misrata.

Pasukan koalisi bertindak berdasarkan Resolusi 1973 Dewan Keamanan PBB yang mengotorisasi "segala cara yang perlu" untuk melindungi warga sipil yang bertempur untuk menggulingkan Kadhafi, termasuk memberlakukan zona larangan terbang.

Di Berlin, Beverly Mock, seorang juru bicara koalisi, mengatakan 97 penerbangan dilakukan ke seluruh Libya selama 24 jam yang berakhir pukul 1200 GMT Rabu.

Tidak ada rudal jelajah yang ditembakkan dalam periode tersebut namun serangan udara mengenai tank, pertahanan anti pesawat udara "dan pusat-pusat komando," kata Mock, tanpa menjelaskan lebih jauh.

Menteri Pertahanan AS Robert Gates mengatakan di Kairo bahwa tidak ada "ketapatan waktu" kapan operasi-operasi militer dukungan PBB di Libya akan berakhir.

"Zona larangan terbang tidak dibatasi waktu oleh resolusi Dewan Keamanan. Jadi saya pikir bahwa tidak ada ketepatan waktu sekarang dalam pengertian kapan akan berakhir," kata Gates kepada para wartawan.

Sejak mulainya operasi Sabtu, angkatan laut AS dan Inggris telah menembakkan 162 rudal jelajah Tomahawk, 112 rudal pada hari Sabtu saja.

Di Paris, seorang utusan dari dewan transisi kaum pemberontak mengatakan sasaran mereka adalah sebuah rejim yang "demokratis dan sekuler."

Mansour Saif al-Nasr juga memprediksi bahwa Kadhafi akan jatuh dengan cepat, membuka jalan untuk membangun kembali masyarakat.

"Rakyat Libya adalah bangsa moderat dan negara tidak akan dipimpin oleh tokoh-tokoh agama," kata Nasr kepada jamuan Selasa malam.

Dewan Sementara mempunyai 31 anggota, namun identitas dari hanya delapan orang telah disingkapkan karena kebanyakan masih tinggal di zona-zona yang dikuasai kekuatan-kekuatan yang setia kepada Kadhafi.

"Mereka utamanya para pengacara dan profesor. Seluruh wilayah Libya diwakili, dan terdapat anggota dari semua suku," termasuk suku Kadhafi, kata Nasr.

Negara-negara anggota NATO Rabu menawarkan armada kapal dan kapal selam untuk menegakkan embargo senjata melawan Kadhafi, ketika Barat melangkah  untuk menyelesaikan sengketa soal siapa yang harus menjalankan seluruh operasi Libya.

Ada koordinasi tetapi tidak ada kesatuan komando, dan langkah-langkah untuk menyerahkan kendali operasi kepada Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah memecah belah aliansi.

Enam negara sepakat akan menyumbang hingga 16 kapal untuk mencegah Kadhafi membawa masuk senjata-senjata dari Laut Tengah, dimana Turki menawarkan lima kapal perang dan sebuah kapal selam walaupun Turki menahan diri terkait tindakan militer tersebut.

"Kapal-kapal perang dan pesawat tempur NATO sudah memulai patroli jalan-jalan menuju pantai Libya sebagai bagian dari Operasi Pelindung Bersatu," kata NATO dalam websitenya.

Sementara itu, aliansi 28 negara itu nampak lebih mendekati putusan mengenai posisi NATO dalam zona larangan terbang yang telah dipaksakan oleh koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat, Prancis dan Inggris.

Prancis menginginkan otoritas politik berada di tangan sebuah komite yang terdiri dari negara-negara yang mengambil bagian dalam operasi internasional, termasuk negara-negara Arab, sementara menyerahkan tugas-tugas perencanaan dan operasi militer kepada NATO.

Badan itu akan mengadakan pertemuan pertama di London Selasa, bersama dengan Uni Afrika, Liga Arab dan negara Eropa lain yang ingin berpartisipasi, kata Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe.

Juppe, yang telah memperingatkan bahwa menjalankan operasi di bawah bendera NATO dapat mengasingkan sekutu-sekutu Arab, mengatakan penting "untuk menjelaskan bahwa kepemimpinan politik bukan NATO, tetapi kelompok kontak."

Harga minyak dunia naik Rabu terkait meningkatnya kerusuhan di Libya dan Timur Tengah, kata para pedagang ketika mereka menunggu data inventaris energi dari Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar dunia.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei melonjak 49 sen menjadi 116,19 dolar per barel di perdagangan London.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk Mei, naik 54 sen menjadi 105,51 dolar per barel.

Sementara itu, tiga wartawan termasuk dua karyawan Agence France-Presse yang ditahan oleh pasukan Kadhafi sejak akhir pekan dibebaskan di Tripoli awal Rabu. Mereka antara lain Dave Clark, Roberto Schmidt, dan fotografer Getty Joe Raedle. (ANT/K004)

AFP/B.Kunto Wibisono

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011