Jakarta (ANTARA News) - Berdasarkan riset GfK Indonesia pasar peralatan elektronik rumah tangga (major domestic appliances) mencatatkan pertumbuhan tertinggi, lebih dari 30 persen pada 2010, dibandingkan periode yang sama pada 2009.

"Keputusan konsumen untuk membeli peralatan rumah tangga lebih didorong oleh kebutuhan rasional, daripada alasan emosional atau gaya hidup," papar Account Manager, GfK Indonesia Grace Maringka, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, dalam kasus ini, perbaikan daya beli yang dikombinasikan dengan tingkat penetrasi pasar yang masih rendah di bawah 25 persen menjadi faktor utama yang mendorong performa fenomenal dari industri ini.

"Nilai pasar sebesar Rp83 triliun, yang dihitung dari penjualan 40 tipe produk elektronik sepanjang 2010, menunjukkan bahwa pasar Indonesia memiliki performa yang baik. Dibandingkan dengan tahun 2009, pasar elektronik tahun 2010 mengalami pertumbuhan sekitar 17 persen," kata dia.

Secara umum, kata Grace, konsumen mulai mengubah pola konsumsi dengan lebih mempertimbangkan kualitas saat produk domestik bruto (PDB) per kapita mencapai 3.000 dolar AS.

"Mengingat Indonesia sudah semakin mendekat ke level tersebut, konsumen Indonesia akan mulai masuk ke fase ini dalam waktu dekat," kata dia.

Berdasarkan riset GfK itu, papar dia, lebih dari 40 tipe produk elektronik 40 persen nilai pasar dikontribusikan oleh alat telekomunikasi, yaitu mobile phone dan smart phone.

Grace menambahkan, dunia digital semakin dekat dengan kehidupan kita, seiring hasil-hasil riset GfK di seluruh dunia yang menunjukkan bahwa penurunan permintaan pasar untuk pemutar audio konvensional. Sehingga saat ini semakin jarang dilihat anak muda mendengarkan lagu bersama dan membicarakan musik yang disukai.

Berdasarkan hasil riset di tahun 2010, GfK juga telah mengidentifikasi tujuh tipe produk yang mengkontribusikan sebagian besar peningkatan pendapatan industri elektronik dibandingkan tahun sebelumnya.

"Smart Phone dan Panel TV menduduki peringkat pertama dan kedua, didorong oleh pembelian replacement, dimana orang yang sudah memiliki mobile phone dan TV meng-upgrade barang mereka dengan yang lebih baik," paparnya.

Di sisi lain, lanjut dia, pertumbuhan pasar dari 5 tipe produk berikutnya yang merupakan produk elektronik rumah tangga didorong oleh pasar pengguna baru, karena penetrasi pasar dari produk-produk tersebut masih cukup rendah di Indonesia.

Ia mengatakan, menarik korelasi di 2010 pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen dapat menghasilkan 17 persen pertumbuhan pasar, maka target pertumbuhan ekonomi 2011 sebesar 6-7 persen akan dapat mendorong peningkatan permintaan pasar sebesar 20 persen.

"Dari sisi produk, Mobile Computer dan Panel TV akan tetap menjadi 2 produk yang memiliki potensi persentase pertumbuhan paling tinggi," papar Grace. (ZMF/B012/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011