Majene (ANTARA News) - Sering munculnya puting beliung di Kelurahan Mosso Kecamatan Sendana Kabupaten Majene yang mengancam pemukiman warga sejak sepekan terakhir merupakan fenomena alam yang diakibatkan badai la Nina.

Kepala Badan Meterologi dan Geofisika Kabupaten Majene, Edy Sofyan, di Majene, Jumat, mengatakan, Provinsi Sulbar khususnya Kabupaten Majene masih dilanda badai lanina hingga bulan Juni tahun 2011, sehingga memicu masih terjadinya musim pancaroba di Sulbar.

Ia mengatakan, musim pancaroba di Sulbar akan terjadi pada akhir bulan Maret tahun 2011 ini hingga akhir bulan Juni 2011 mendatang, sehingga musim pancaroba itu memicu masih sering munculnya angin puting beliung yang dapat mengancam pemukiman warga.

Menurut dia, musim pancaroba merupakan musim yang tidak menenentu, karena musim pancaroba tersebut membuat cuaca tidak menentu seperti terjadi hujan kemudian tiba-tiba bisa berubah menjadi panas.

"Terjadinya musim pancaroba itu merupakan pemicu munculnya angin puting beliung, musim pancaroba ditandai ketika cuaca panas kemudian terasa gerah, setelah itu biasanya akan muncul awan hitam yang menjulang tinggi atau dikenal dengan nama awan "Cumulonimbus", awan itulah yang memicu terjadinya puting beliung, peristiwa tersebut umumnya terjadi saat sore hari," katanya.

Oleh karena itu ia meminta masyarakat di Kabupaten Majene yang terletak dipesisir pantai barat sulawesi mewaspadai puting beliung karena rawan dan berpotensi terjadi untuk menghantam wilayahnya hingga akhir bulan Juni tahun 2011 mendatang.

"Mungkin puting beliung belum menimpa rumah warga, tapi tetap harus diwaspadai masyarakat di pesisir pantai Majene harus memperhatikan tanda akan munculnya angin gila itu, agar dapat menghindar, karena masih berpotensi terjadi hingga akhir bulan Juni tahun 2011," katanya.

Sebelumnya sejumlah warga di Kelurahan Mosso dikagetkan munculnya angin puting beliung dari arah barat laut perairan sulawesi, angin puting beliung itu kemudian bergerak kedarat menghantam pantai dengan disaksikan warga.

Hamid salah seorang warga mengatakan, angin puting beliung tersebut, tidak menghantam pemukiman penduduk karena jauh dari lokasi hantaman angin gila itu, tetapi menghantam wisata kuliner milik warga yang terdapat dipesisir pantai kelurahan Mosso.

"Meski tidak semua jualan wisata kuliner warga yang dihantam angin puting beliun itu serta tidak mengakibatkan kerugian yang berarti, tapi masyarakat tetap dikagetkan peristiwa itu, karena dikhawatirkan angin itu akan terjadi dan dapat menghantam pemukiman warga yang jaraknya sekitar satu kilometer dari lokasi yang saat itu dihantam puting beliung," katanya. (MFH/A033/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011