Dengan IPO ini, kami ingin rasakan dampak positif tidak hanya untuk Mitratel, Telkom Group, BUMN, tapi juga masyarakat Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal mengharapkan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) anak usaha BUMN PT Telkom, yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, dapat mendukung kemajuan era digital 4.0 di Tanah Air.

"Kami berharap Mitratel dapat mengambil peran untuk mendukung optimalisasi kemajuan ekonomi digital di era industri 4.0," katanya dalam rapat dengar pendapat Komisi VI DPR RI dengan Telkom di Jakarta, Rabu.

Ia mengemukakan bahwa dengan potensi dana segar hingga sekitar Rp25 triliun dari penawaran saham IPO tersebut, Mitratel diharapkan bisa mendorong optimalisasi jaringan 5G di Nusantara.

Hal tersebut, lanjutnya, bisa membantu kemajuan sektor ekonomi digital dan berdampak kepada warga Indonesia pada era industri 4.0.

"Dengan IPO ini, kami ingin rasakan dampak positif tidak hanya untuk Mitratel, Telkom Group, BUMN, tapi juga masyarakat Indonesia," ujarnya.

IPO tersebut dijadwalkan berlangsung pada 22 November. Mitratel merupakan salah satu pemimpin pasar dalam layanan jasa industri penyedia menara saluran telekomunikasi.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir berharap IPO Mitratel mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan.

"Selamat kepada Mitratel atas penawaran saham perdana. IPO Mitratel diharapkan mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Mitratel, Telkom Group, BUMN, dan negara Republik Indonesia," ujar Erick Thohir seperti dikutip dari akun resmi Instagram Mitratel yakni @mitratel di Jakarta, Selasa (26/10/2021).

Menurut Erick, IPO tersebut juga untuk membangun market leadership di industri tower provider yang merupakan infrastruktur telekomunikasi nasional oleh perusahaan BUMN, dan anak usaha demi memperkuat ketahanan digital nasional.

Mitratel membidik dana segar hingga Rp24,9 triliun dari aksi IPO perseroan.

Mitratel melepas 24,54 miliar saham atau 29,85 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nilai nominal Rp22 per saham.

Perseroan menetapkan harga penawaran awal Rp775 per saham hingga Rp975 per saham sehingga dana yang diperoleh akan mencapai Rp19,02 triliun hingga Rp24,9 triliun.

Baca juga: Analis: IPO Mitratel jadi peluang semua operator perluas jaringan
Baca juga: Wamen BUMN ungkap IPO Mitratel sebagai IPO terbesar anak usaha BUMN
Baca juga: Erick Thohir berharap IPO Mitratel beri dampak positif berkelanjutan

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021