Pameran juga akan diisi dengan orasi budaya Arief Malinmudo, lomba video baca puisi yang memperebutkan piala Wali Kota Padang, serta lomba vlog "on the spot" di lokasi kegiatan.
Padang (ANTARA) - Sako Academy dan Langgam.id menggelar pameran 100 tahun Usmar Ismail di Padang, Sumatera Barat, mulai Rabu selama tiga hari hingga Jumat(10/12).

Pameran tersebut digelar dalam rangka merayakan Hari Pahlawan 2021 serta penganugerahan Usmar Ismail sebagai pahlawan nasional.

"Pameran 100 tahun Usmar Ismail pernah digelar di Bukittinggi pada 20 Maret 2021, tepat saat usia almarhum 100 tahun. Dan kami senang bisa melanjutkannya hari ini di Padang," Direktur Saco Academy Arief Malinmudo di Padang, Rabu.

Ia mengatakan pameran tersebut kian spesial karena bertepatan dengan hari penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk Usmar Ismail dari negara.

Materi pameran 100 tahun Usmar Ismail dikuratori oleh sineas Riri Riza, Arief Malinmudo dan Lisabana Rahman, berkolaborasi dengan Rumata, SEAScreen Academy, Kinosaurus, Kineforum DKJ.

Direktur Langgam.id Andri El Faruqi mengatakan pada pameran tersebut para pengunjung berkesempatan melihat kiprah dari Usmar beserta karya-karyanya.

Pameran juga akan diisi dengan orasi budaya Arief Malinmudo, lomba video baca puisi yang memperebutkan piala Wali Kota Padang, serta lomba vlog "on the spot" di lokasi kegiatan.
Baca juga: Usmar Ismail dan pertanyaan tentang identitas kebangsaan kita
Baca juga: Mengenal Usmar Ismail, pelopor film yang akan diberi gelar pahlawan


Selain itu juga digelar diskusi series dengan sineas, sejarawan dan sastrawan. Seperti Riri Riza, sejarawan sekaligus penulis Hasril Chaniago, serta sastrawan S Metron Masdison.

Sekilas tentang Usmar Ismail, ia adalah putra kelahiran Bukittinggi pada 20 Maret 1921 yang telah mencatatkan kiprah besarnya untuk bangsa.

Film pertama yang disutradarainya adalah "Darah dan Doa" pada 1950, karya tersebut merupakan film nasional pertama.

Hari pengambilan gambar pertama dari film "Darah dan Doa" yakni pada 30 Maret 1950, akhirnya disepakati oleh para insan film sebagai Hari Film Nasional. Sedangkan Usmar diangkat menjadi Bapak Perfilman Nasional.

Selama karirnya Usmar telah memproduksi 33 film dan telah merebut sejumlah penghargaan. Salah satunya adalah "Pedjoang" (1960) yang meraih penghargaan Festival Film International Moscow pada 1961.

Tak hanya berkiprah di dunia perfilman, Usmar yang usianya tak sampai 50 tahun juga dikenal sebagai seorang sastrawan, tokoh teater, wartawan, pejuang kemerdekaan berpangkat mayor, dan pernah duduk di lembaga legislatif.

"Banyak pengetahuan serta ilmu baru yang bisa diambil oleh pengunjung dalam pameran ini, terutama bagi generasi muda," katanya.
Baca juga: Pengalaman menulis naskah akademis usulan pahlawan untuk Usmar Ismail
Baca juga: PARFI ungkap rasa syukur atas gelar pahlawan untuk Usmar Ismail

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021