Kupang (ANTARA News) - Posisi biawak raksasa Komodo (Varanus Komodoensis) semakin terancam dalam memperebutkan posisi sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia.

"Hasil polling terakhir yang dikeluarkan New7Wonders Foundation, menunjukkan komodo hanya berada pada posisi ke-26. Posisi ini semakin melorot," kata Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan NTT , Ubaldus Gogi, di Kupang, Sabtu.

Menurut Ubaldus, setiap ada polling, posisi komodo selalu mengalami perubahan peringkat, tetapi posisi saat ini cukup menggangu karena komodo hanya berada di peringkat ke-26.

Dia mengatakan, posisi komodo memang berada pada peringkat ke-26 dengan mayoritas pemilih dari luar Indonesia dengan persentase mencapai 72,21 persen.

Persentase pemilih dari luar Indonesia meningkat dibanding Desember 2010 yang hanya 60,23 persen.

"Secara kuantitatif, pemilih luar Indonesia meningkat namun urutan komodo jauh bergeser. Saat ini ada kendala yaitu dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang tidak lagi mengkampanyekan komodo sehingga Pemerintah NTT terus menggelar promosi ke Negara luar," katanya.

Tentang upaya kampanye atau promosi yang dilakukan Pemerintah NTT, Gogi mengatakan, salah satu bentuk kampanye yakni menjajaki kerja sama dengan kedutaan besar RI di luar negeri, dan juga misionaris asal Indonesia di luar negeri.

"Lewat misionaris ini, kita harapkan bisa mengajak umat yang ada di luar negeri untuk turut vote komodo," katanya.

Disinggung kemungkinan adanya gesekan yang terjadi di Manggarai Barat atau NTT, Gogi mengatakan, posisi itu merupakan murni hak suara yang diberikan oleh masyarakat, baik yang ada di Indonesia maupun luar negeri.

"Kita terus mendorong agar masyarakat NTT Menggunakan hak suara untuk mendukung komodo, karena masih ada waktu hingga bulan November 2011," katanya.

(B017/A011/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011