Malang (ANTARA News) - Arema Indonesia harus puas dan rela berbagi angka setelah tim tamunya Sriwijaya FC menahan imbang 1-1 pada lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jatim, Minggu sore.

Gol Arema Indonesia dipersembahkan oleh TA Musafri pada menit ke-34, sedangkan gol Sriwijaya FC dilesakkan Budi Sudharsono pada menit ke-64 dengan memanfaatkan bola "rebound" penjaga gawang Arema Kurnia Meiga.

Sejak "kick off" babak pertama, baik Arema Indonesia maupun Sriwijaya Fc langsung melancarkan serangan-serangan yang sama-sama mengancam gawang kedua tim.

Namun, Arema lebih beruntung setelah Esteban Guillen memberikan umpan kepada TA Musafri yang berdiri bebas tanpa pengawalan pemain belakang Sriwijaya FC.

Sebenarnya Arema Indonesia memiliki peluang emas sebagai pembuka kemenangan tim berjuluk Singo Edan itu. Namun peluang itu sia-sia ketika kapten tim Noh Alam Shah gagal mengeksekusi tendangan penalti yang dihadiahkan oleh wasit berasal dari Malaysia, Mohammad Yusuf Mat Karim, pada menit ke-20.

Ferry Rutinsulu mampu mengantisipasi arah bola dan secara tenang kiper tim nasional (timnas) itu menepis tendangan bola Noh Alam Shah dari titik penalti. anak asuh Miroslav Janu itu gagal mengubah skor dan masih tetap 0-0.

Hadiah tendangan penalti diberikan wasit setelah kiper Sriwijaya FC, Ferry Rutinsulu, mengganjal kapten tim Arema Noh Alam Shah di kotak terlarang pada menit ke-19.

Serangan bertubi-tubi dan silih berganti dari kedua tim masih belum mampu memecah kebuntuan dan menembus jantung pertahanan masing-masing.

Bahkan hingga wasit berasal dari Malaysia itu meniup peluit panjangnya tanda babak pertama berakhir, skor masih 1-0.

Memasuki 45 menit babak kedua, Sriwijaya FC yang ditangani pelatih Ivan Kolev itu juga langsung menggebrak dengan melancarkan serangan tiada henti untuk menembus jantung pertahanan Singo Edan.

Bermula dari sundulan kepala Budi Sudharsono yang masuk menggantikan Kim Young, akhirnya Sriwijaya FC mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Sundulan kepala Budi Sudharsono yang mampu ditepis Kurnia Meiga tak disia-siakan oleh Budi dan dengan deras tanpa halangan bola melesak merobek gawang Arema.

Lahirnya sebuah gol dari kaki Budi Sudharsono memicu semangat para pemain Sriwijaya FC untuk bermain lebih garang. Semangat yang menggebu membuat tim berasal dari ranah Sumatera itu mendominasi permainan. Apalagi serangan anak asuh Miroslav Janu itu mulai menurun.

Masuknya Hendra Ridwan yang menggantikan Esteban Guillen, Achmad Amiruddin menggantikan TA Musafri, dan Benny Wahyudi menggantikan Achmad Alfarizi belum mampu menaikkan performa permainan dan menambah pundi-pundi golnya.

Sebaliknya, masuknya Budi Sudharsono menggantikan Kim justru menambah daya gedor Sriwijaya FC sehingga pada menit ke-64 mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Pada pertandingan selama 90 menit itu wasit Mohammad Yusuf Mat Karim mengeluarkan empat kartu kuning, masing-masing untuk tiga pemain Sriwijaya FC yakni Thierry, Supardi, dan Keith Kayamba Gumbs (Sriwijaya FC) serta satu satu kartu lainnya untuk Leonard Tumpamahu (Arema).

Lini pertahanan kedua tim yang kuat menjadikan skor tetap 1-1 hingga pertandingan berakhir.(*)
(T.E009/M029)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011