Diharapkan buku ini menjadi catatan berbagai kebijakan pembiayaan UMKM mulai dari periode 1990-an sampai dengan yang terbaru, bantuan untuk PKL dan Warung
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto resmi meluncurkan buku keempatnya yang berjudul Pembiayaan UMKM di Jakarta, Kamis.

Menko Airlangga Hartarto menyampaikan penerbitan buku terkait UMKM dipilih karena UMKM menjadi salah salah satu pilar pertumbuhan ekonomi selama masa pandemi COVID-19.

“Diharapkan buku ini menjadi catatan berbagai kebijakan pembiayaan UMKM mulai dari periode 1990-an sampai dengan yang terbaru, bantuan untuk PKL dan Warung,” kata Menko Airlangga. 

Menko Airlangga berharap buku tersebut dapat menjelaskan mengenai ekosistem pembiayaan mulai dari pembiayaan super mikro dengan KUR dan kredit untuk usaha kecil dan menengah. Pada buku tersebut, lanjutnya, juga terdapat target dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menambah pembiayaan kredit UMKM yang saat ini masih 20 persen menjadi 30 persen.

“Dengan adanya referensi buku ini kami berharap bisa menjadi acuan bagi pelaku usaha maupun pelaku dari perbankan dan keuangan yang bisa mereferensi terhadap kebijakan yang diambil pemerintah di sektor pembiayaan UMKM,” ujar Menko Airlangga.

Baca juga: Airlangga: Kuartal III 2021 akan ada 4 juta UMKM-PKL terima banpres

Lebih lanjut Menko Airlangga menjelaskan UMKM merupakan bantalan dalam berbagai krisis ekonomi pada 1998, 2008, dan di era pandemi COVID-19. Namun di sisi lain, UMKM menjadi sektor yang juga pertama kali terdampak pandemi COVID-19.

Oleh karena itu pemerintah telah memberikan subsidi bunga 0 persen untuk pelaku UMKM pada tahun 2020 dan dilanjutkan pada 2021 dengan bunga 3 persen

“Ini untuk mendorong sektor UMKM mempunyai daya tahan dan tetap menyerap tenaga kerja. Plafon KUR ditingkatkan menjadi Rp285 triliun dan tahun lalu Rp190 triliun, itu hampir seluruhnya terserap,” tutur Menko Airlangga.

Tak hanya itu pemerintah melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) telah mengeluarkan regulasi kepada bank untuk melakukan restrukturisasi sampai Maret 2023.

“Hal tersebut memberikan keleluasaan bagi UMKM untuk terus bergerak dan bank juga diberikan waktu untuk bernafas. NPL kami liha relatif rendah dibandingkan yang lain,” kata Menko Airlangga

Pemerintah juga berharap ke depannya kemitraan usaha mikro terus didorong, utamanya terkait agrikultur, kemudian peningkatan capacity building, akses pembiayaan, dan sekaligus juga onboarding UMKM ke digitalisasi.

Baca juga: Airlangga apresiasi dukungan OJK dan bank dalam akses pembiayaan UMKM

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021