Pemerintah untuk sementara menghentikan penyaluran dana yang bersumber dari APBN sampai terbentuknya kepengurusan PSSI periode 2011-2015
Jakarta, (ANTARA News) - Pemerintah bersama dengan KONI-KOI menyatakan tidak lagi mengakui legitimasi PSSI dibawah kepemimpinan Nurdin Halid terkait dengan kegagalan kongres PSSI sesuai dengan instruksi FIFA.

Menpora Andi Mallarangeng di Jakarta, Senin mengatakan tidak mengakui PSSI dibawah kepengurusan Nurdin Halid untuk mencegah hal-hal yang bisa menyebabkan terulangnya kegagalan kongres PSSI akibat terjadinya kericuhan.

Andi yang didampingi Ketua Umum KONI-KOI Rita Subowo menilai, pengurus PSSI tidak kompeten yang bisa terlihat dari ketidak-tertiban di dalam penentuan hak suara, distribusi undangan, penentuan peraturan pemilihan, agenda kongres serta tidak adanya pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan kongres.

"Maka berdasarkan kondisi tersebut pemerintah menyatakan tidak mengakui lagi pengurus PSSI dibawah pimpinan Ketua Umum Nurdin Halid dan Sekjen Nugraha Besoes serta seluruh kegiatan keolahragaan yang diselenggarakan kepengurusan PSSI tersebut," katanya dengan tegas.

Andi menjelaskan, kebijakan tersebut diambil berdasarkan kewenangan pemerintah yang terdapat pada Undang-Undang Nomor 3 tahun 2007 serta Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2007.

Kebijakan ini juga diambil demi menyelamatkan organisasi PSSI dan melindungi kepentingan persepakbolaan nasional.

Mantan juru bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu menjelaskan, dengan adanya keputusan tersebut pemerintah baik pusat maupun daerah termasuk Kepolisian Negara Republik Indonesia tidak dapat lagi memberikan pelayanan dan memfasilitasi kepada kepengurusan PSSI saat ini.

"Pemerintah untuk sementara menghentikan penyaluran dana yang bersumber dari APBN sampai terbentuknya kepengurusan PSSI periode 2011-2015," kata pria asal Sulawesi Selatan itu.

Sikap tegas pemerintah dan KONI/KOI dilakukan setelah kongres PSSI dengan agenda pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan dibatalkan sepihak oleh PSSI dengan dalih adanya ancaman keselamatan jiwa yang dilakukan pihak ketiga.

Meski demikian, 78 dari 100 pemilik suara sah PSSI tetap menggelar kongres meski tidak dihadiri pengurus PSSI dan pengawas dari FIFA dan AFC. Dalam kongres di Hotel Premiere Pekanbaru itu ditetapkan tiga keputusan penting.

Tiga keputusan besar itu adalah pengesahan Komite Pemilihan dan Komite Banding PSSI, kedua melakukan revisi standar statuta PSSI serta melakukan pemutihan sanksi terhadap semua yang terlibat pada Liga Primer Indonesia (LPI) dan sanksi lain dari PSSI.

Hasil kongres tersebut telah dilaporkan ke FIFA dan selanjutkan akan dilaporkan ke pemerintah dan KONI/KOI.

Saat ini pemilik suara masih menunggu keputusan resmi dari FIFA terkait hasil kongres.
(T.B016)

Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2011