Martapura (ANTARA News) - Sebuah bangunan asrama milik Pondok Pesantren Tahfizul Quran di Jalan Pangeran Abdurahman Martapura Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan roboh diterjang angin puting beliung.

Insiden yang terjadi Senin (28/3) sekitar pukul 17.00 Wita tersebut menyebabkan bangunan asrama yang masih dalam tahap pembangunan mengalami kerusakan berat karena seluruh bangunan bertingkat dua roboh, kata H Zuhdi Mahfud, pengasuh Ponpes Tahfizul Quran Martapura, Selasa.

Dikatakan, terjangan angin puting beliung berlangsung cepat dan tiba-tiba sehingga bangunan asrama pondok pesantren berukuran panjang 35 meter dan lebar lima meter itu roboh diterpa angin kencang bersamaan hujan deras.

"Seluruh bangunan asrama yang seluruhnya berkonstruksi ulin roboh akibat kuatnya terjangan angin puting beliung," katanya.

"Seluruh bangunan roboh akibat baut penyangga dan paku-pakunya tidak kuat menahan terpaan angin yang muncul tiba-tiba dan berhembus sangat kencang," ujarnya saat dihubungi Selasa pagi.

Robohnya bangunan asrama untuk anak laki-laki itu tepat mengarah ke musholla Al Karomah yang berada disampingnya sehingga menyebabkan bagian mihrab atau tempat imam mengalami kerusakan parah tertimpa bangunan.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu namun kerugian materiil cukup besar mencapai Rp200 juta karena seluruh bangunan mengalami kerusakan parah dan tidak bisa dibangun kembali.

Ia mengatakan, bangunan asrama itu masih dalam tahap penyelesaian dan sudah terbangun 70 persen dengan seluruh konstruksi berbahan ulin baik bagian dinding dan rangkanya serta beratap sirap.

"Melihat kerusakannya, rasanya tidak mungkin dibangun kembali seperti sediakala sehingga kami merencanakan pembangunan dengan desain ulang agar konstruksinya lebih mantap," ungkapnya.

Ditambahkan, pihaknya mengharapkan bantuan berbagai kalangan untuk memperbaiki kerusakan itu termasuk bantuan dari Pemkab Banjar sehingga asrama ponpes bisa dibangun kembali untuk menampung para santri.

"Asrama itu rencananya menampung santri baik yang menuntut ilmu di ponpes Tahfizul Qur`an maupun santri ponpes lain disekitarnya sehingga kami mengharapkan bantuan dari berbagai pihak untuk memperbaiki kerusakan," katanya. (SYO/M019/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011