Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat menggunakan pesawat tempur yang terbang rendah guna menyerang tentara darat pemimpin Libya Muamar Gaddafi, Pentagon mengatakan, Senin (28/3), tapi membantah aksi itu "secara langsung mendukung pemberotak".

"Kami telah menggunakan pesawat A-10 dan AC-130 pada akhir pekan," kata Direktur Staf Gabungan Militer AS, Laksamana Madya Bill Gortney kepada wartawan tanpa memberi keterangan khusus mengenai sasaran serangan, demikian AFP melaporkan.

A-10 adalah pesawat yang dirancang buat dukungan udara rapat, terutama terhadap tank dan kendaraan lapis baja. Sementara itu, AC-130 "Spooky" adalah pesawat angkut yang diubah agar bisa melakukan misi tempur dekat. Di antara senjata yang dibawanya adalah cannon 104mm.

Tak seperti serangan rudal jarak jauh yang telah ditujukan ke pusat komando dan sistem pertahanan anti-pesawat, pesawat itu dirancang buat serangan jarak jauh terhadap pasukan darat.

Sementara itu serangan pemberontak dalam satu pekan belakangan telah mendapat kemudahan dari serangan udara koalisi terhadap pasukan Gaddafi.

Namun Gortney mengatakan aksi AS tersebut "hanya lah dukungan buat resolusi yang didukung PBB untuk melindungi warga sipil Libya".

"Kami tak mendukung langsung kubu oposisi, itu bukan bagian dari mandat kami dan kami takkan bekerja sama dengan oposisi," katanya.

Pada Ahad (27/3), pemberontak merebut Bin Jawad, setelah menguasai kembali kota kecil penting Ras Lanuf sewaktu mereka bergerak maju dengan dukungan serangan udara koalisi terhadap pasukan Gaddafi.

Pemimpin gerakan pemberontak Dewan Peralihan Nasional bahkan menyatakan Gaddafi akan diadili di Libya, "setelah kemenangan" pasukan pemberontak.

"Jelas, mereka memperoleh manfaat dari aksi yang kami lancarkan," kata Gortney, meskipun ia membantah bahwa aksi militer Barat secara langsung mendukung kubu oposisi.

Gortney juga mengingatkan pemberontak agar tak percaya diri secara berlebihan. (C003/A011/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011