Boyolali (ANTARA News) - Pendaki yang nekat melakukan pendakian ke puncak Gunung Merapi, melalui pintu Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah akan diminta membuat surat pernyataan.

"Pendaki yang nekat ke puncak Merapi, mereka diminta membuat surat pernyataan karena masih dilarang, sehingga petugas di Selo, Boyolali, tidak disalahkan," kata anggota SAR Barameru Desa Lencoh, Samsuri, di Boyolali, Rabu.

Pihaknya sebelumnya telah berupaya memberikan mengertian terhadap para pendaki agar mereka mengurungkan niatnya ke puncak Merapi karena masih ditutup.

Namun, para pendaki masih banyak yang nekat melakukan pendakian, meski sudah ada tanda larangan di basecamp Plalangan, Desa Lencoh.

Menurut dia, para pendaki yang melakukan pendakian biasanya mulai naik sekitar pukul 24.00 WIB hingga 01.00 WIB dini hari, sehingga mereka tidak sepengetahuan petugas di "basecamp".

"Pendaki mulai turun dari puncak sekitar pukul 10.00 WIB," katanya.

Mereka yang nekat melakukan pendakian hanya sampai ke Pasar Bubar atau sekitar empat kilometer dari "basecamp" Plalangan.

Dari Pasar Bubar ini, menuju puncak Merapi masih menempuh jarak sekitar satu kilometer.

Menurut dia, pendaki ke Merapi biasanya yang ramai pada hari Sabtu. Ada sekitar 20 pendaki dari Yogyakarta maupun Solo, pada Sabtu (26/2) malam. Kalau hari hari biasa sepi.

"Dari 20 pendaki itu, 12 orang yang nekat melakukan pendakian ke Merapi di antaranya, empat wanita. Namun, delapan orang lainnya membatalkan ke puncak," katanya.

Pihaknya khawatir dengan kondisi Merapi yang belum normal dan cuaca saat ini juga tidak mendukung bagi pendaki. Kondisi di puncak sering turun kabut tebal, sehingga dapat menyesatkan pendaki.

"Kami sudah melakukan imbauan dan pendekatan kepada para pendaki yang ingin ke puncak. Jika mereka nekat, maka mereka harus membuat surat pernyataan. Kalau ada apa-apa terhadap pendaki, kami tidak bertanggung jawab," katanya.

Bahkan, pendaki dari luar negeri hampir setiap hari ada satu hingga dua orang melakukan pendakian ke puncak Merapi.

Menurut Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Selo, AKP Suparma, pihaknya telah memasang tanda larangan di pintu pendakian di Dukuh Plalangan, Lencoh. Karena, pendakian ke puncak Merapi melalui pintu Selo, hingga sekarang masih ditutup.

Oleh karena itu, pihak tetap mengimbau bagi para pendaki untuk membatalkan niatnya untuk melakukan pendakian ke puncak Merapi.

Karena, kata dia, belum ada informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, bahwa pendakian ke Merapi mulai dibuka. (B018/A035/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011