Berlin (ANTARA) - Kementerian Keuangan dan Ekonomi Jerman pada Jumat menyambut baik pelunasan lebih awal oleh maskapai Lufthansa atas bantuan penyelamatan yang diterimanya selama krisis virus corona.

"Ini menunjukkan bahwa penting dan tepat bagi negara untuk membantu perusahaan melalui masa-masa sulit dan dengan demikian mengamankan ribuan pekerjaan," kata Menteri Keuangan Olaf Scholz, yang akan menjadi kanselir Jerman berikutnya, dalam sebuah pernyataan.

Lufthansa Group diselamatkan dari kebangkrutan selama pandemi virus corona oleh Jerman, Swiss, Austria dan Belgia senilai 9 miliar euro (Rp146 triliun) dalam dukungan keuangan yang disetujui oleh Komisi Eropa pada Juni 2020.

Pada Jumat, maskapai penerbangan Jerman itu mengatakan bahwa pihaknya telah membayar 1 miliar euro (Rp16,2 triliun) yang telah diterimanya dari Dana Stabilisasi Ekonomi (ESF), yang berarti maskapai itu telah melunasi atau membatalkan semua dukungan yang tersisa.

Maskapai Jerman itu hanya perlu menggunakan sekitar 3,8 miliar euro (Rp61,6 triliun) dari dukungan tersebut.

Maskapai itu mampu membayar kembali pinjaman dari bank negara KfW sekitar 1 miliar euro Februari lalu dan pada Oktober melunasi putaran pertama investasi ekuitas ESF sekitar 1,5 miliar euro (Rp24,3 triliun).

Meningkatnya permintaan untuk perjalanan, perampingan dan kembalinya kepercayaan pasar pada maskapai itu membantu memungkinkan untuk membayar kembali pinjaman lebih cepat dari yang diharapkan, kata pihak Lufthansa.

"Atas nama semua karyawan Lufthansa, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Jerman dan pembayar pajak Jerman," kata Dirut Lufthansa Carsten Spohr.

Kementerian-kementerian Jerman mengatakan bahwa sisa saham dana stabilisasi sekitar 14 persen akan dijual paling lambat Oktober 2023.

Sumber: Reuters
Baca juga: Lufthansa akan kembali layani penerbangan ke 20 destinasi pada Juni
Baca juga: Bursa Jerman berakhir menguat, didukung lonjakan saham Lufthansa
Baca juga: Bursa saham Jerman melambung, saham Lufthansa melonjak 4,16 persen

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021