"Tidak ada larangan dalam melakukan kerjasama, sepanjang sinergi itu berjalan dengan baik, tidak merusak pasar, dan tidak merugikan konsumen."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar, menegaskan bahwa kementeriannya mendorong BUMN untuk melakukan sinergi dalam rangka efisiensi demi peningkatan kinerja perusahaan, dan jangan saling banting.

"Sesama BUMN jangan saling bersaing, jangan saling bertanding, jangan saling membanting. Sesama BUMN sebaiknya justru harus saling bersanding," kata Mustafa, saat memberi sambutan pada penandatanganan sinergi 37 BUMN, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.

Menurut Mustafa, sinergi antar-BUMN merupakan program pemerintah dalam meningkatkan daya saing perusahaan, dan sejalan dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor 5 tahun 2008 tentang pengadaan barang dan jasa di lingkungan BUMN.

Di depan ratusan direksi dan pejabat BUMN, Mustafa menuturkan sinergi ini menjadi senjata menghadapi iklim persaingan yang semakin ketat dan meningkatkan kontribusi pendapatan BUMN untuk Negara.

Ia meminta manajemen BUMN tidak takut jika dalam melakukan sinergi dituduh melanggar Undang-Undang (UU) Anti-Monopoli.

"Tidak ada larangan dalam melakukan kerjasama, sepanjang sinergi itu berjalan dengan baik, tidak merusak pasar, dan tidak merugikan konsumen," ujarnya.

Ia melanjutkan, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) tentu mengerti tujuan sinergei BUMN, karena dilakukan dengan orientasi pada efisiensi, ketersediaan produk, harga lebih murah dan menguntungkan masyarakat.

Pada kesempatan itu, sebanyak 39 bentuk kerjasama sinergi, terdiri dari 35 nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dan empat Perjanjian Kerja Sama Sinergi.

Perusahaan yang melakukan kerjasama meliputi PT Telkom Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Indofarma Tbk, PT Bio Farma, PT Pindad, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, PT Dahana, PT Boma Bisma, PT KAI.

PT PELNI, Perum Damri, PT Jasa Marga Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT ASDP Indonesia Ferry, PT Garuda Indonesia Tbk, PT Bank BNI Tbk, PT Merpati Nusantara, PT Bank BRI Tbk, PT Bank BTN Tbk.

Selanjutya, PT Jamsostek, PT PNM, PT Askrindo, Perum Perumnas, PT Pertani, PT Dahana, PT Angkasa Pura II, PT Hutama Karya.

Terdapat pula PT JIEP, PT Pos Indonesia, Perum LKBN Antara, PT Dok Koja Bahari, PT PAL, PT Industri Kapal Indonesia, PT INTI, dan PT Pelindo II.

"Yang menarik dari kerjasama ini adalah terjalinnya sinergi lima moda transportasi BUMN, yaitu PT Kereta Api Indonesia, PT Pelni, Perum Damri, PT ASDP Indonesia Ferry dan PT Garuda Indonesia," ujarnya.

Selain itu terdapat kerjasama PT Telkom dengan 27 BUMN mulai dari jasa pengembangan tekonologi informasi dan komunikasi, kerjasama sumber daya manusia (SDM), sistem tiket, hingga layanan Enterprise Resources Planning.

"Intinya, sinergi ini sekaligus meningkatkan citra perusahaan memicu manfaat keekonomian, serta menciptaka lapangna kerja," ujarnya.
(T.R017/B012)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011