Kami tidak akan meninggalkan kota kami. Kamilah pemerintah, bukan mereka
Moskow (ANTARA News) - Pemerintah Libya menolak tawaran gencatan senjata bersyarat yang diberikan oleh pemberontak, kata siaran saluran televisi Al Jazeera.

Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah ketua pemberontak Pemerintah Negara Transisi, Abdul Jalil Ibrahim yang pada hari Jumat mengatakan bahwa gencatan senjata dapat diperundingkan dengan syarat  tentara  Muammar Gaddafi mundur dari luar kota-kota yang dikuasai oleh pemberontak.

Dia menambahkan bahwa para pemberontak tetap menuntut  Gaddafi dan keluarganya untuk meninggalkan Libya.

Juru bicara pemerintah Libya, Moussa Ibrahim mengatakan permintaan itu "tidak masuk akal".

"Mereka meminta kami untuk menarik mundur tentara dari kota kami sendiri. Jika hal itu tidak gila, lantas saya tidak tahu apa itu," kata Ibrahim.

"Kami tidak akan meninggalkan kota kami. Kamilah pemerintah, bukan mereka," tambah Ibrahim.

Dikatakannya bahwa serangan udara koalisi kepada rombongan pemerintah di dekat kota penghasil minyak bumi, Brega pada Jumat yang menewaskan tujuh warga sipil merupakan "tindak kejahatan yang melanggar kemanusiaan".

Pertempuran sengit telah berlanjut di dekat Brega di kawasan Libya timur dan Misurata serta Az Zintan di wilayah barat.
(KR-BPY/H-RN)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011