Kupang (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali mengatakan, partainya ingin menjasi besar karena sudah merasakan betapa pedihnya perolehan suara yang merosot pada Pemilu lalu.

Untuk itu, ke depan PPP harus menjadi besar dan tak ingin mengalami kekalahan seperti sebelumnya, katanya saat membuka Muswil PPP Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kupang, Selasa malam.

Begitu pentingnya menaikkan peringkat perolehan suara pada Pemilu 2014, maka persatuan di kalangan para kader menjadi sangat penting. Jangan lupa `jas merah`, maksudnya melupakan sejarah, kata Suryadharma Ali.

Konsolidasi partai, menurut dia, sangat penting. Tetapi kontribusi partai kepada rakyat dengan nilai positif tentu tak akan dilupakan oleh rakyat.

Suryadharma Ali memberi apresiasi kepada umat Nasrani yang menaruh kepercayaan kepada kader PPP dengan memberikan suara cukup besar pada Pemilu lalu. Ini sungguh indah, betapa bermaknanya persatuan di tengah masyarakat multikultural.

Untuk itu, ia berharap Muswil dapat berlangsung tertib dan aman dengan mengetengahkan asas musyawarah dan berakhlak.

Sementara itu Gubernur NTT Frans Lebu Raya minta agar demokrasi yang dibangun para kader PPP adalah demokrasi yang santun.

Pendidikan politik penting agar rakyat paham tentang politik, dan demokrasi merupakan sarana untuk mencapai tujuan yaitu kesejahteraan rakyat.

Dalam Muswil PPP di Kupang, yang dibuka Ketua Umum DPP PPP, Suryadharma, Selasa malam, itu gubernur minta dapat menghasilkan kader yang dapat memperkokoh kesatuan bangsa.

Ia berharap para kader yang terpilih nanti sebagai pimpinan di daerah ini bukan saja bisa memilih kader terbaik juga menghasilkan pemimpin yang dapat menarik simpati rakyat juga bisa membawa kepada perbaikan kesejahteraan rakyat.

PPP, katanya, juga merupakan aset bagi pemerintah daerah. Jalan yang dipilih berbeda, tetapi tujuannya sama yaitu peningkatan kesejahteraan rakyat.

Ia mengatakan, ada kader PPP terpilih dengan perolehan suara terbanyak berasal di luar nonmuslim. Ini bermakna bahwa kader tersebut punya daya pikat dan simpati bagi semua warga multikultural di NTT.(*)

(E001/H-KWR)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011