Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)DPR RI  Marwan Ja'far meminta Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Laode Ida untuk tidak ikut berkomentar soal pembangunan gedung baru.

"Saya minta Pak Laode untuk menghentikan komentarnya soal gedung baru. Lebih baik urus DPD saja," kata Marwan di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.

Menurut Marwan, permintaan tersebut karena anggota DPR RI tidak pernah mempermasalahkan DPD ketika membangun kantor di daerah dengan harga satu kantor mencapai Rp30 miliar yang hanya diisi oleh empat orang anggota DPD.

"DPD membangun kantor baru tak pernah dikomentari, tapi ketika DPR berencana membangun gedung dikomentari," kata anggota Komisi V DPR RI itu.

Marwan menilai, apa yang dilakukan oleh Laode Ida tak lain hanya mencari pencitraan.

"Jangan cari pencitraan dengan mengomentari pembangunan gedung baru DPR RI. Lebih baik Pak Laode Ida menjadi pengamat saja," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Laode Ida meminta penangguhan atau penundaan untuk membangun gedung baru DPR.

Ia berharap pimpinan DPR mau mendengar suara rakyat, yang saat ini sebagian besar masih menolak pembangunan gedung baru itu. Penolakan tersebut harus dipertimbangkan sebelum memutuskan memulai proses berikutnya.

Menurut Laode, keinginan membangun gedung baru DPR itu mencerminkan masih adanya godaan hidup nyaman bagi anggota parlemen.

"Suara rakyat harus didengar. Kalau wakil rakyat tidak mau mendengar suara rakyat, terus mau menyimak suara siapa lagi?" kata Laode Ida.(*)
(Zul/R009)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011