Lisbon (ANTARA News/AFP) - Portugal, Rabu mengatakan, telah memutuskan untuk meminta bantuan keuangan dari Uni Eropa untuk menyelesaikan masalah utang di tengah spekulasi yang berkembang bahwa pihaknya perlu bailout (dana talangan).

Setelah menentang tekanan berbulan-bulan dari pasar serta mitra Eropa, Perdana Menteri Jose Socrates yang mengundurkan diri dalam pidato televisi membenarkan permintaan karena diperlukan setelah parlemen menolak program penghematan baru, katanya, "memperburuk situasi keuangan negara dengan cara dramatis."

"Saya sangat yakin bahwa itu akan semakin memburuk jika tidak ada yang dilakukan," tambah Socrates, yang mengundurkan diri pada 23 Maret setelah penolakan parlemen, yang membuka jalan bagi pemilu baru ditetapkan 5 Juni.

Komisi Eropa mengkonfirmasi langkah itu.

"Perdana Menteri Portugal Jose Socrates, hari ini (Rabu) menginformasi Ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso niat Portugal untuk meminta pengaktifan mekanisme dukungan finansial," sebuah pernyataan mengatakan.

"Ketua Komisi Eropa yakin bahwa permintaan ini akan diproses dengan cara yang mungkin tercepat, menurut aturan yang berlaku."

Pernyataan itu juga mengatakan bahwa Barroso "menegaskan kembali pada kesempatan ini kepercayaannya dalam kapasitas Portugal untuk mengatasi kesulitan ini, dengan solidaritas dari mitra-mitranya."

Menteri Keuangan Portugal Fernando Teixeira dos Santos sebelumnya mengakui bahwa negaranya harus menggunakan mekanisme Uni Eropa.

"Saya percaya pihaknya perlu meminta bantuan kepada mekanisme pembiayaan yang tersedia dalam konteks Eropa," kata Teixeira dos Santos dalam jawaban tertulis untuk pertanyaan yang diajukan oleh harian bisnis Jornal de Negocios.

"Negeri ini telah didorong, dengan cara yang tidak bertanggung jawab, ke dalam situasi sulit di pasar keuangan," kata menteri, mengacu pada penolakan program penghematan yang menjatuhkan pemerintah.

"Menghadapi situasi sulit, yang bisa dihindari, saya percaya itu perlu meminta bantuan kepada mekanisme pembiayaan yang tersedia di Eropa, disesuaikan dengan situasi politik saat ini," katanya.

"Pendekatan seperti itu juga akan memerlukan keterlibatan kelompok politik utama dan lembaga politik," tambahnya dalam komentar yang dipasang di website koran tersebut.

Ada spekulasi yang meningkat bahwa Portugal akan membutuhkan bantuan dari luar untuk menyelesaikan masalah utang karena pasar menumpuk tekanan, menuntut tingkat pengembalian yang lebih tinggi untuk berinvestasi pada instrumen utang pemerintah baru.

Sebelumnya pada Rabu, Portugal harus membayar suku bunga setinggi langit pada penjualan obligasi terbarunya sementara bersikeras akan memenuhi pembayaran utang akan datang dan bahwa itu tidak dalam pembicaraan tentang pengamanan pinjaman talangan untuk membantunya hingga berakhir jajak pendapat 5 Juni.

Departemen keuangan menghimpun 1,005 miliar euro (1,437 miliar dolar AS) pada penjualan tetapi rata-rata imbal hasilnya, atau tingkat pengembalian yang diterima oleh investor, melompat menjadi 5,902 persen pada surat utang 12-bulan dari 4,331 persen pada lelang terakhir pada 16 Maret.

Untuk surat utang enam bulan, suku bunga melonjak ke 5,11 persen dari 2,984 persen.

"Portugal telah sekali lagi berhasil menjual surat utangnya, namun suku bunganya menjadi penghalang," kata Filipe Silva, seorang analis pada Banco Carregosa.

Portugal harus membayar sejumlah 4,2 miliar euro (6,0 miliar dolar AS) dari utang pada 15 April dan lainnya 4,9 miliar euro (7,0 miliar AS) pada 15 Juni.

"Sementara kami percaya bahwa negara itu memiliki dana yang cukup tersedia untuk penebusan selanjutnya Jumat, kami ragu bahwa itu mampu -- saat ini -- memenuhi kewajiban Juni," kata analis di Lloyds Bank Corporate Markets.

Secara signifikan, Jerman, juru bayar zona euro, mengatakan Lisbon hanya akan dapat mendekati Dana Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF) untuk bantuan, mengesampingkan upaya apapun untuk mengatur sebuah `bridging loan`.

EFSF didirikan tahun lalu setelah kesulitan sesama anggota zona euro Yunani harus diselamatkan oleh Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional dan digunakan untuk penyelamatan serupa untuk Irlandia pada November.

Departemen Keuangan bersikeras Portugal akan memenuhi pembayaran utang.

"Suku bunga saat ini mengarah pada kesimpulan bahwa kerusakan yang ditimbulkan oleh penolakan rencana (penghematan) adalah tidak dapat diperbaiki," katanya sebelumnya dalam pernyataan, bersikeras negara itu "mampu memenuhi komitmen keuangannya yang dijadwalkan."

Moody`s Investors Service, Selasa menurunkan peringkat Portugal satu tingkat dari A3 ke Baa1 dan memperingatkan bahwa pihaknya memperkirakan negara itu harus mencari bantuan luar untuk mengatasi masalah utang.

"Tekanan pada Portugal untuk meminta bantuan eksternal meningkat baik secara internal dan eksternal," kata Tullia Bucco, seorang analis di UniCredit.

Pemerintah sebelumnya membantah telah meluncurkan negosiasi dengan mitra di Eropa untuk mendapatkan dana darurat.

"Informasi ini palsu. Ini hanya rumor tanpa dasar.. Kami menolak mereka, tidak ada kontak sama sekali," kata seorang pejabat di kantor Socrates, Rabu sebelumnya.  (A026/A027/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011