Kita prinsipnya jarak jauh itu jangan menjadi halangan karena kita memiliki keinginan bersama untuk kerja bersama-sama
Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Kolombia, Tatang Budie Utama Razak, menekankan bahwa jarak geografis antara Indonesia dan Kolombia yang terbilang cukup jauh tak seharusnya menjadi halangan dalam penguatan dan pengembangan hubungan kedua negara, terutama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Pernyataan tersebut disampaikan Tatang saat dijumpai ANTARA dalam acara bisnis yang digelar oleh Kedubes Kolombia di Jakarta pada Rabu malam.

“Kita prinsipnya jarak jauh itu jangan menjadi halangan karena kita memiliki keinginan bersama untuk kerja bersama-sama,” ujarnya.


Baca juga: Forum Bisnis INA-LAC hasilkan kesepakatan bisnis Rp1,2 triliun

Menurut dia, hubungan bilateral Indonesia dengan Kolombia tampak mulai tumbuh, terutama sejak tahun 2020. Bahkan, sebelum dunia dilanda pandemi COVID-19, yang memperlambat laju ekonomi dunia sebagai salah satu dampaknya, volume perdagangan yang tercatat menggambarkan potensi yang masih dapat dikembangkan.

“Faktanya bahwa sebelum COVID itu surplus perdagangan Indonesia ke Kolombia hampir Rp 2 triliun, artinya potensi perdagangan (itu ada) dan itu belum dikembangkan,” kata Tatang.


Baca juga: Indonesia ajak negara Amerika Latin, Karibia tingkatkan perdagangan

Dia juga menyebut potensi pariwisata yang masih sangat besar antara kedua negara, serta di bidang investasi di mana Kolombia mulai melirik investasi di Indonesia dan di sisi lain pengusaha Indonesia juga telah banyak masuk ke negara yang nantinya diharapkan dapat menjadi hub ke negara-negara Amerika Latin lainnya itu.

Besarnya potensi yang masih dapat dijajaki antara kedua negara menjadi tantangan tersendiri bagi Tatang terutama pada masa pemulihan ekonomi pasca pandemi nanti.


Baca juga: Menlu Retno: Perdagangan Indonesia-Amerika Latin bergerak positif

Dia menekankan bahwa jarak yang jauh tak lagi menjadi hambatan bagi kedua negara, terutama dengan inisiatif diplomasi digital yang juga tengah didorong oleh Kementerian Luar Negeri RI, dan telah dicerminkan salah satunya melalui penyelenggaraan Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INA-LAC) 2021 secara virtual, di mana Kolombia turut berpartisipasi.

“Jadi kita tidak terhalang, selama pandemi COVID ada yang namanya forum bisnis lewat digital, buktinya dapat menghasilkan puluhan juta dolar,” pungkasnya.


Baca juga: Indonesia raih Penghargaan Deal Watch Award di Jepang


Baca juga: Buku "The 10 New Bali" Bahasa Rusia diharapkan gaet wisatawan


Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021