Jakarta, 7/4 (ANTARA) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Ir.Jero Wacik,SE, menyukai film terbaru karya Hanung Bramantyo yang sementara ini hanya memasang lambang ? (baca: tanda tanya) sebagai judulnya, karena memang film ini belum diberi judul dan hanya memasang tagline Masih pentingkah kita berbeda?

     "Saya mendukung film dengan tema-tema yang mampu memperkuat Bhineka Tunggal Ika, sehingga dapat membangun karakter bangsa. Hal ini relevan dengan tema Hari Film Nasional, 30 Maret lalu," kata Menbudpar Jero Wacik ketika menghadiri peluncuran tersebut di Jakarta Teater, Rabu malam (6/4).  

     Menbudpar mengatakan, film garapan Hanung Bramantyo ini mengangkat nilai persatuan, kerukunan, dan toleransi antar umat beragama. Sehingga menyadarkan masyarakat bahwa bangsa Indonesia diikat oleh sebuah konsep Bhineka Tunggal Ika.

     Film ini memang sengaja belum diberi judul, untuk memberi kesempatan kepada penonton menyimpulkan makna cerita, lalu berpartisipasi menentukan judul filmnya. Berkenaan dengan ini, Menbudpar Jero Wacik memberi usulan judul: Bhineka Tunggal Ika.

     Film yang akan tayang serentak pada 7 April ini, mengisahkan konflik keluarga dan pertemanan karena perbedaan pandangan, status, agama, dan suku, yang terjadi di sebuah daerah, di mana Masjid, Gereja, dan Kelenteng terletak tidak berjauhan.

     Dengan berbagai perbedaan pandangan hidup dan agama, akhirnya mereka semua menemukan satu kesamaan tentang hidup yang lebih baik dalam tatanan kebersamaan dan toleransi.

     Menurut Hanung Bramantyo, film barunya ini menjadi potret Indonesia seutuhnya, di mana sikap saling mengerti dibutuhkan dalam memandang keragaman yang ada. "Saya ingin memberi gambaran, bagaimana seharusnya hidup berbangsa, yang semata dilakukan demi kemajuan bangsa juga," ujar Hanung.

     Film hasil kolaborasi Dapur Film dan Mahaka Pictures ini, dibintangi oleh Reza Rahardian, Revalina S. Temat, Agus Kuncoro, Endhita, Rio Dewanto, Hengky Sulaeman, Edmay, Glenn Fredly, David Chalik, dan Dedy Soetomo.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Ka. Pusformas Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata

Pewarta: Adityawarman
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011