Banda Aceh (ANTARA News) - Sebanyak 7.000 petugas akan mengawasi pelaksanaan ujian nasional 2011 yang diikuti 64.106 peserta siswa SMA/MA/SMK dan SMA LB di Provinsi Aceh pada 18-21 April.

Koordinator Pengawas Ujian Nasonal (UN) 2011 Provinsi Aceh Darni M Daud, di Banda Aceh, Kamis, mengatakan 7.000 pengawas tersebut berasal dari kalangan guru di sekolah, dan para dosen perguruan tinggi negeri dan swasta di Aceh.

"Mereka akan mengawasi pelaksanaan UN di Aceh agar dapat berlangsung secara jujur tanpa ada kecurangan," kata Darni yang juga Rektor Unsyiah, didampingi Ketua Pengawas UN se Aceh Samsul Rizal.

Unsyiah menjadi koorditanor pengawas UN SMA/MA/SMK dan SMA LB yang akan berlangsung di Provinsi Aceh sebagai upaya menjaga objektivitas dan kredibilitas dalam mewujudkan peningkatan mutu pendidikan yang lebih baik.

Ia mengatakan terkait keikutsertaan guru di sekolah-sekolah, pihaknya tetap menggunakan pengawasan silang, yaitu guru di suatu sekolah tidak diperkenankan menjadi pengawas di sekolahnya sendiri, tetapi harus menjadi pengawas di sekolah lain.

"Artinya, guru di sekolah yang bersangkutan akan mengawas di sekolah lainnya, sehingga pelaksanaannya dapat berlangsung secara lebih baik tanpa adanya kecurangan," kata Darni yang didampingi.

Kemudian, para pegawas tidak diperkenankan untuk membaca soal-soal yang lebih dalam setiap bidang studi yang kemungkinan besar yang bersangkutan akan memberi bantuan jawaban untuk siswa.

"Siswa dan pengawas juga tidak diperkenankan untuk membawa dan menggunakan alat komunikasi saat pelaksanaan ujian sedang berlangsung," katanya.

Ia menambahkan, pada pelaksanaan ujian tersebut setiap bidang studi akan memiliki lima paket soal, sehingga kecil kemungkinan jawaban siswa akan sama dengan siswa yang duduk bersebelahan.

Oleh karena itu, pihaknya berharap dengan berbagai cara yang dilakukan tersebut, maka hasil ujian nasional yang berlangsung di Aceh khususnya berlangsung dengan jujur dan bebas dari kecurangan.

"Kami juga bekerja sama dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan semua pihak yang menjadi panitia, agar mulai dari percetakan soal, pendistribusian dan pegawasan ujian tidak terjadi kecurangan," katanya. (IFL*BDA1/M008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011