Jakarta, 8/4 (ANTARA) - Berbagai kerajinan tangan khas Kotogadang, Sumatera Barat dipamerkan di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (7/4). Pameran yang diselenggarakan oleh Yayasan Kerajinan Amai Setia ini menarik minat pengunjung museum, khususnya para wanita.

     Pameran yang berlangsung selama tiga hari itu dibuka oleh tokoh Yayasan Amai Setia, Minie Emil Salim, didampingi istri Menteri BUMN, Lisa Abubakar dan Anggota DPR Komisi XIII, Inggrid Kansil.

     Kerajinan yang dipamerkan adalah kain sulaman khas Kotogadang seperti sulaman suji dan sulaman kapalo samek, kerajinan perak yang dibuat menjadi miniatur rumah adat Minangkabau, jam gadang, mesjid, lumbung, pedati kerbau, serta assesoris berupa cincin, gelang, kalung, liontin, ataupun bros.

     "Beberapa jenis kerajinan tangan khas Kotogadang ini masuk dalam daftar nominasi UNESCO Award of Excellence for Handicrafts, Walaupun masih masuk nominasi, kami sangat bangga," ujar koordinator pameran, Sita Dewi Razni.

     Sita melanjutkan, pameran semacam ini diadakan untuk menambah pengetahuan masyarakat mengenai kerajinan khas Kotogadang. "Melestarikan seni dan budaya sangat penting. Kerajinan yang sudah eksis selama 100 tahun ini juga harus dilestarikan," ujarnya.

     Hal senada juga disampaikan Lisa Abubakar dalam sambutannya, "Pelestarian seni dan budaya lewat pembuatan berbagai kerajinan tangan dapat memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat dan membantu pemerintah menciptakan lapangan kerja," ujar Lisa.

     Dalam pameran ini juga ditampilkan cara membuat sulaman khas Kotogadang dan diselenggarakan lomba pembacaan puisi tingkat SMA dan SMP se-Jabodetabek. Puisi-puisi yang dibacakan adalah puisi karya pendiri Yayasan Kerajinan Amai Setia, Rohana Kudus. Selain itu, pada penutupan pameran, akan diadakan peluncuran buku 100 Tahun Kerajinan Amai Setia, buku Sulam Tenun & Renda Khas Kotogadang, serta Kamus Umum Kotogadang.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Ka. Pusformas Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
    

Pewarta: Adityawarman
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011