Benghazi, Libya (ANTARA News/AFP) - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) melancarkan serangan udara terhadap tentara Libya di Misrata pada Minggu, kata pemberontak.

Pemberontak mengatakan serangan itu dilakukan setelah pasukan Muammar Gaddafi menewaskan sedikit-dikitnya 11 orang selama akhir pekan lalu.

Serangan itu dilakukan pada Minggu pagi, kata juru bicara pemberontak di kota benteng pertahanan tersebut kepada AFP, dengan menggambarkan langkah tersebut sebagai "perkembangan baik" tentang campur tangan NATO di negaranya.

"Mereka memulai serangan terhadap tentara pemerintah kemarin, di wilayah barat daya kota dan dekat pusat kota Misrata," kata juru bicara itu.

"Paginya, ada sejumlah serangan, namun kami tidak tahu sasarannya mana," katanya, dengan menambahkan bahwa delapan pemberontak tewas oleh tentara Gaddafi dan 22 pejuang lain luka pada Sabtu.

Dokter di rumah sakit Misrata menyebutkan jumlah sama korban tewas kepada AFP, termasuk warga, sementara jumlah yang luka mencapai 25 orang.

Dokter itu mengatakan rumah sakitnya menerima tiga jenazah pada Minggu, dua pemberontak dan satu warga, dengan menyatakan kemungkinan ada korban tambahan di sarana kesehatan lain.

Pada Sabtu, warga menggunakan kapal untuk mengungsi dari Misrata, yang dikepung tentara Gaddafi selama satu bulan setengah, dengan mengatakan keadaan di sana mengerikan.

"Tidak ada satu pun kata di kamus dapat menggambarkannya. `Bencana` saja tidak cukup," kata kapten kapal, Ali Spak, yang kapalnya berada di laut menghubungkan Misrata dengan benteng pemberontak, Benghazi.

Di Brussles, pejabat sekutu kepada AFP memastikan bahwa pesawat tempur NATO menghancurkan 11 tank pemerintah Libya di jalan raya menuju kota Ajdabiya dan 14 tank lain di dekat Misrata pada Minggu.

"Hinga siang ini, serangan udara NATO melumpuhkan 11 tank di jalan menuju Ajdabiya dan serangan akan berlanjut sepanjang hari hingga malam nanti," kata pejabat, yang tidak mau disebutkan namanya itu.(*)

(Uu.KR-PPT/B002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011