Jakarta (ANTARA News) - Lembaga pemeringkat Standard and Poor`s (S&P) pada 8 April 2011 menaikkan long-term foreign currency rating Indonesia menjadi BB+ sekaligus menetapkan outlook positif dari sebelumnya BB.

Sedangkan sovereign rating RI untuk long-term local currency tidak berubah, tetap di tingkat BB+ dengan outlook positif.

Peningkatan rating ini, membawa sovereign rating Indonesia berdasarkan penilaian S&P menjadi satu notch lagi menuju investment grade.

Tingkat rating ini sama dengan rating yang diberikan oleh lembaga Pemeringkat internasional lain, yakni Fitch yang telah terlebih dahulu memberikan peningkatan up grade sovereign Indonesia menjadi BB+ dengan outlook positif pada tanggal 24 Februari 2011 lalu. Outlook positif mencerminkan kemungkinan Indonesia akan memperoleh peningkatan rating lagi.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa, sovereign analyst utama S&P untuk Indonesia, Agost Benard, mengatakan bahwa faktor utama peningkatan rating ini adalah penguatan dari sisi keuangan pemerintah dan likuditas eksternal yang terus berlanjut serta didukung kondisi ekonomi yang kokoh dan pengelolaan fiskal yang berhati-hati.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution menyatakan upgrade dari S&P ini merupakan pengakuan atas hasil koordinasi kebijakan yang telah ditempuh oleh Pemerintah dan Bank Indonesia dalam rangka memperkuat fundamental perkonomian sehingga momentum pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan dapat dipertahankan.

Peningkatan sovereign rating kali ini juga memperlihatkan peningkatan optimisme dunia internasional atas prospek kinerja ekonomi Indonesia.

Secara lebih rinci, S&P memandang perbaikan kinerja keuangan pemerintah yang dicerminkan oleh menurunnya beban utang pemerintah dan peningkatan jumlah cadangan devisa sebagai kunci perbaikan peringkat Indonesia.

Namun, masih terdapat beberapa kendala dan risiko yang dihadapi perekonomian seperti tekanan inflasi yang relatif tinggi dan faktor-faktor yang bersifat kualitatif seperti reformasi birokrasi, kepastian hukum, dan kekakuan pasar tenaga kerja.

Sementara itu, positive outlook yang diberikan oleh S&P merekfleksikan adanya kemungkinan upgrade lebih jauh apabila laju inflasi dapat ditekan ke tingkat yang lebih rendah, penguatan kinerja keuangan pemerintah terus berlanjut, dan agenda reformasi struktural dapat berjalan dengan sukses.

Fitch Ratings menegaskan peringkat utang Indonesia atau long-term foreign and local currency issuer default ratings (IDRs) pada rating `BB+` dan merevisi outlook keduanya menjadi positif dari stabil, pada tanggal 24 Februari 2011.

Sebelumnya, pada 17 Januari 2011 Moody`s Investors Service juga menaikkan Sovereign Credit Rating Indonesia menjadi Ba1/stable outlook, atau satu notch sebelum memasuki posisi rating investment grade.

Rating upgrade yang juga merupakan peningkatan peringkat dari surat utang pemerintah dalam mata uang asing maupun domestik ini, dilakukan menyusul keputusan Moody`s Desember lalu yang menempatkan Indonesia pada posisi `review for possible upgrade`.  (D012/A011/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011