Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan meninjau kembali proyek-proyek infrastruktur yang macet sehingga dapat segera ditangani agar jangan sampai menyandera kepentingan nasional.

"Kita tidak boleh lupa sebenarnya banyak juga proyek yang sudah disetujui, sudah mendapatkan izin, sudah mendapatkan konsesi, tapi belum juga berjalan,," kata Wakil Presiden Boediono saat memberikan sambutan pembukaan IIICE 2011 di Jakarta, Selasa.

Menurutnya hal ini adalah bagian pekerjaan rumah, pemerintah tidak bisa biarkan seperti ini dan akan mengkaji serta mengambil upaya.  "Tidak boleh proyek-proyek ini menyandera kepentingan nasional," kata Wapres.

Menurut Wapres, pembangunan infrastruktur oleh investor saat ini sangat dibutuhkan. Pemerintah, menurut Wapres, hanya mampu menyediakan 30 persen pendanaan untuk pembangunan infrastruktur.

Sehingga 70 persen pendanaan infrastruktur diharapkan dari investor. Menurut data pemerintah, kebutuhan dana untuk infrastruktur hingga 2014 sebesar Rp1.429 triliun.

Wapres mengatakan, pemerintah sangat sadar, oleh sebab itu satu-satunya jalan bagi pemerintah adalah mendorong, mengakselerasi investasi dunia usaha, baik usaha milik pemerintah atau swasta, baik dalam negeri maupun luar negeri.

"Upaya mendorong swasta untuk mengisi kekurangan pembiayaan yang sekitar 70 persen dari total kebutuhan pembangunan infrastruktur tadi," katanya.

Wakil Presiden mengatakan, pemerintah sangat serius dalam mendorong para investor untuk berinvestasi dalam infrastruktur.

Keseriusan ini tentu harus kita buktikan, sampaikan pada calon investor, dalam bentuk langkah kongkrit yang harus kita lakukan di berbagai bidang.

Wapres menambahkan, pemerintah bekerja keras untuk memperbaiki iklim investasi yang tumpang tindih dan tidak ramah terhadap investasi. "Kita akan upayakan akan kita hilangkan dan ini pekerjaan tidak akan selesai dalam waktu satu malam," katanya.

Selain itu pemerintah menurut Wapres juga siap memberikan insentif.

"Ini juga sudah digarap, tadi ada beberapa contoh, kami terbuka dengan insentif yang patut kita berikan,"kata Wapres.
(M041)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011