Indeks Perkembangan Awal Australia (AEDI), riset yang didukung oleh pemerintah meneliti lebih dari 260.000 anak pada tahun pertama sekolah, mendapati 18 persen anak menggunakan bahasa Arab selain bahasa Inggris.
Meski negara Arab tidak tercatat sebagai 15 negara yang menyumbang kelahiran anak di Australia, sebanyak 11,8 persen dari seluruh anak multibahasa menggunakan bahasa Arab.
Bahasa Vietnam menyusul dengan 8,4 persen, kemudian bahasa Yunani, sejumlah dialek China dan Hindi, masing-masing kurang dari lima persen.
Inggris, Selandia Baru, India dan Amerika Serikat merupakan negara yang memiliki paling banyak kelahiran setelah Australia, diikuti oleh Filipina, China, Afrika Selatan, Korea Selatan dan Sri Lanka.
"Penduduk Australia adalah salah satu masyarakat berbudaya dan berbahasa paling beragam di dunia dan ini ditunjukkan dalam jajak pendapat yang dilakukan AEDI," kata penelitian itu.
Anak warga asli Aborijin mengisi 4,8 persen populasi pelajar dan seperlima dari mereka bertutur bahasa asli di dalam rumah -- kebanyakan berbahasa campuran kreol antara dialek setempat dan bahasa Inggris.
(KR-IFB/C/C003)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011