Mamuju (ANTARA News) - Nelayan merasa kewalahan dalam menentukan musim ikan di Provinsi Sulawesi Barat, karena nelayan tidak didukung dengan teknologi canggih.

"Sejumlah nelayan di Provinsi Sulbar telah mengeluh kepada pemerintah di Sulbar mengenai sulitnya mereka menangkap ikan," kata Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, di Mamuju, Minggu.

Ia mengatakan sejumlah nelayan mengaku sulit menangkap ikan karena mereka tidak tahu kapan ikan diperairan sulbar mulai banyak, dan memungkinkan bagi nelayan menangkap ikan dalam jumlah yang banyak.

"Sesungguhnya perairan sulbar yang memiliki luas sekitar 20342 kilometer persegi dan berada di selat makassar diuntungkan, karena wilayah perairannya merupakan tempat persembunyian ikan baik dari arah selatan yakni dari selat kalimata dan utara dari samudra pasifik disaat gelombang pasang tinggi, karena perairan sulbar cukup bersahabat," katanya.

Namun kata dia, nelayan di Sulbar tidak mengetahui kapan ikan itu mulai bersembunyi diperairan sulbar, sehingga nelayan merasa sulit untuk menangkap ikan itu, karena mereka tidak memiliki teknologi canggih untuk mengetahui kapan mereka akan menangkap ikan yang banyak itu.

Padahal kata dia, jika nelayan di Sulbar mengetahuinya, maka mereka akan dapat menangkap ikan dalam jumlah yang banyak, sehingga dapat membuat nelayan mampu meningkatkan produksinya yang saat ini hanya sekitar 687 ribu ton pertahun.

Oleh karena itu ia meminta pemerintah pusat dapat memberikan bantuan pengadaan alat teknologi modern, agar nelayan Sulbar dapat mengetahui kapan ikan diperairan sulbar banyak, dan nelayan mengetahui kapan akan menangkapnya ikan dalam jumlah yang banyak untuk meningkatkan produksinya itu.

Ia mengatakan, selama ini, nelayan Sulbar masih menggunakan tanda-tanda alam karena tidak memiliki teknologi modern untuk mengetahui kapan ikan mulai banyak diperairan sulbar tersebut, sehingga itu dianggap tidak efektif dan hasil tangkapan nelayan juga selalu tidak maksimal,

"Nelayan sulbar dikalahkan, nelayan luar negeri yang sering menangkap ikan di perairan sulbar dalam jumlah banyak karena didukung teknologi modern, sehingga pemerintah pusat harus membantu Sulbar pengadaan teknologi tersebut agar dapat lebih maksimal menangkap ikan hingga berton-ton, seperti nelayan aisng," katanya. (MFH/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011