Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN akan memutuskan besaran dividen (pay out ratio) perusahaan milik negara yang disetorkan kepada APBN.

"Pekan ini, Rabu (20/4) akan kami bahas, berapa besar rasio dividen dari masing-masing sektor," kata Sekretaris Kementerian BUMN Mahmudin Yasin, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan, sedianya pembahasan dividen BUMN dilakukan hari ini (Senin, 18/4), namun karena Menteri BUMN Mustafa Abubakar sedang mengikuti Rapat Kerja antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, sejumlah BUMN dan sejumlah kalangan pengusaha, di Istana Bogor maka pembahasannya diundur.

"Pembahasan dividen kemungkinan baru bisa dilaksanakan pada pertengahan pekan ini," ujarnya.

Menurut catatan, pemerintah tahun 2011 menargetkan setoran dividen BUMN mencapai Rp27,5 triliun, lebih rendah sekitar delapan persen dibanding setoran dividen 2010.

Sedangkan pada tahun 2010 realisasi setoran BUMN terhadap APBN mencapai Rp30,09 triliun, naik dari yang ditargetkan sebelumnya sebesar Rp29,2 triliun.

Sementara itu Deputi Menteri BUMN bidang Usaha Jasa Parikesit Suprapto, sebelumnya menuturkan rasio dividen masih dibahas di internal Kementerian BUMN lantaran jumlahnya belum sesuai dengan target.

"Belum pas karena ada BUMN yang meminta menurunkan besaran dividen," ujar Parikesit.

Untuk itu ia menambahkan, perlu koordinasi antar deputi untuk memenuhi target setoran yang ditetapkan pemerintah pada tahun ini.

Pada sektor perbankan, pemerintah masih membahas penurunan lebih lanjut setoran dividen tahun ini dari sekitar 30-35 persen pada tahun 2010.

Menurut Parikesit, usulan pengurangan dividen perbankan sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia yang mengarahkan adanya dividen pay out ratio rendah.

"Penurunan dividen diarahkan untuk meningkatkan ekspansi kredit. Karena dengan adanya dana lebih bisa di-leverage untuk kredit, sehingga minimum CAR (rasio kecukupan modal) bisa dipertahankan pada level 12 persen," kata Parikesit.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sofyan Basir berharap pemerintah mengurangi setoran dividen dari sebelumnya 30 persen menjadi sekitar 10 persen.

Selain sektor perbankan, sektor lain yang dikaji untuk dikurangi setoran dividennya adalah energi dan infrastruktur lantaran dua sektor tersebut dinilai penting dan seiring program pemerintah menggenjot infrastruktur.
(R017)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011